Kupang, Aktual.co — Presiden Joko Widodo mengatakan, sudah 17 tahun Indonesia tidak membangun waduk atau bendungan untuk memenuhi butuhan air baku dan air irigasi, mendukung ketahanan pangan di negeri ini.

“Waduk Raknamo adalah waduk pertama dari 49 waduk yang akan dibangun di Indonesia dalam waktu lima tahun ke depan,” kata Presiden Joko Widodo di Kupang, Sabtu (20/12).

Menurutnya, fungsi dari waduk selain menjadi sumber air baku juga sebagai air irigasi, demi membantu ketersediaan air bagi masyarakat di daerah.

Waduk Raknamo direncanakan menghabiskan anggaran Rp710 miliar dengan luas lahan genangan 147 hektare.

“Bendungan Raknamo kita didahulukan karena gubernurnya tiap hari menelpon saya,” kata Presiden disambut tepuk tangan undangan yang hadir.

Presiden harap waduk seluas 147 hektar itu dapat menampung air di musim hujan dan mengalirkan air di musim kemarau bagi warga Nusa Tenggara Timur.

Sebelumnya, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Charisal A.Manu memaparkan, pembangunan Waduk Raknamo menelan dana yang bersumber dari APBN sekitar Rp732 miliar lebih yang terdiri dari konstruksi sekitar Rp710 miliar lebih dan sisanya untuk supervisi/pengawasan.

Pembangunan bendungan tersebut menggunakan sistem multi-tahun dan untuk tahap pertama sesuai dengan kontrak dialokasikan anggaran sebesar Rp40 miliar. Waduk ini dapat menyuplai air baku sebanyak 14,09 juta meter kubik.

“Air dari bendungan ini nantinya akan berfungsi sebagai pemasok air baku bagi warga kabupaten Kupang 100 liter per detik,” jelasnya.

Selain itu, ujarnya, untuk mendukung lahan irigasi sawah seluas 1.250 hektare, pengendalian banjir, pariwisata dan pembangunan pembangkit listrik tenaga makro hidro (PLTMH) sebesar 0,216 MW.

“Sumber air juga untuk lahan eksisting 1.259 hektare dibeberapa tempat yakni Desa Raknamo, Manusak, Kelurahan Naibonat dan Amabi Oefeto,” katanya menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka