Jakarta, Aktual.co —Pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2015 diperkirakan akan molor. Dari target awal pembahasan akan rampung di tanggal 8 Januari 2015.
Namun di hari ini, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengakui pembahasan RAPBD diperkirakan baru bisa selesai di pertengahan Januari. Atau telat seminggu.
Meski sudah jelas molor, Pras tetap membantah kalau pembahasan APBD 2015 disebut meleset dari target.
Dalihnya, anggota dewan saat ini masih terbilang baru dan diklaimnya sangat kritis.
Dia menyontohkan proses pembahasan anggaran Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) yang digelar Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI. Hujan kritik deras dilontarkan Banggar ke delapan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengajukan kucuran, dalam rapat yang sudah memasuki kali keempat.
“Kita kan butuh penjelasan yang jelas (dari BUMD). Kita sama teman-teman (Banggar) akan berikan (PMP). Tapi uangnya dia (BUMD) minta ditaruh di bank kaya deposito gitu. Ya gak mungkin juga. Karena bukan apa-apa ini kan uang rakyat,” ujar politisi PDI-P itu di Kebun Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (19/12).
Tak hanya itu alasan yang dimiliki Pras untuk menjelaskan mengapa RAPBD 2015 baru bisa diketok pertengahan Januari nanti. Adanya libur di tanggal merah Hari Raya Natal dan Tahun Baru juga jadi alasan.
“Ini (pembahasan RAPBD) terpotong hari besar juga. Saya sebagai Ketua DPRD menjaga masa kita bentur-bentur hari raya. Jangan sepeti itu,” kilahnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















