Jakarta, Aktual.co — Energy Watch Indonesia (EWI) menyesalkan pernyataan wakil presiden Jusuf Kalla yang menyatakan akan memberikan masa transisi 2-3 tahun kepada operator lama di blok Mahakam, Total EP.

“Ini pembodohan diri sendiri, seorang Wapres justru menganggap bangsa ini bodoh, menganggap Pertamina tidak mampu dan bodoh,” ujar Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean dalam keterangan yang diterima Aktual, Rabu (17/12).

Menurutnya, Pertamina dalam beberapa kesempatan sudah menyatakan mampu dan siap mengelola Blok Mahakam 100 persen. Namun sayang sekali jika pemimpin negara ini malah meragukan kemampuan bangsanya sendiri.

“Masa transisi itu tidak perlu karena itu akan sangat merugikan bangsa Indonesia. Ini jelas-jelas memprihatinkan, diberikan masa transisi 2-3 tahun, namun tetap diikutkan dalam pengelolaan. Ini pengambilalihan yang lucu. Lelucon yang tidak lucu,” terangnya.

Berakhirnya masa kontrak karya Total EP di blok mahakam pada 2017 semestinya tidak diperpanjang lagi dan tidak perlu memberikan masa Transisi. Selain itu tidak perlu mengikut sertakan pengelola lama dalam operator blok Mahakam.

“Pertamina mampu 100 persen dari sisi financial dan Sumber Daya Manusia. Jangan kerdilkan Pertamina demi kepentingan kelompok. Jokowi harus bersikap tegas, ambil alih 100 persen tanpa basa-basi. Jika menterinya ‘ngeyel’, segera di Reshuffle demi kemakmuran bangsa,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka