Jakarta, Aktual.co — Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan maraknya praktek prostitusi secara online diduga kuat menggunakan media sosial sebagai sarana transaksi terselubung.
“Kalau yang situs porno sifatnya ada situs kemudian diblokir, tetapi orang masih bisa akses. Kalau prostitusi online itu kebanyakan di twitter dan ada juga facebook, dan BBM,” kata dia, di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (4/5).
Menurut dia, bila situs online akan mudah ditemukan dalam sebuah situs dalam website sehingga dapat diblokir keatifannya di dunia internet. Namun media sosial kemungkinan agak sulit menemukannya.
“Sifatnya kan satu-satu atau ritel, tetapi untuk mengetahui masuk aja twitter kemudian dicentang maka akan muncul tetapi pada dasarnya akan sulit terdeteksi,” ujar dia.
Guna memerangi praktek prostitusi tersebut, kata dia, pihaknya meminta dan mengajak komponen masyarakat untuk ikut berpartisipasi melaporkan bila menemukan adanya tanda-tanda yang mencurigakan.
“Jadi cara untuk mengetahui sebenarnya mudah, tidak hanya pemerintah yang mencari tetapi harus bersama-sama masyarakat. Semakin banyak melaporkan di twit maka akan mudah menemukan pelakunya,” ujar dia.
Rudi menambahkan sejauh ini pihaknya sudah banyak memblokir situs porno dan dugaan situs proostitusi, namun cara-cara baru dilakukan melalui media sosial yang saat ini sedang marak.
Artikel ini ditulis oleh: