Jakarta, Aktual.com —Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Haryajid Ramelan optimistis indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai level 5.500 poin pada akhir 2015.

“Kebijakan pemerintah mereformasi fiskal dinilai akan berdampak positif bagi perekonomian domestik sehingga dapat mendorong IHSG. Optimisnya IHSG bisa ke level 5.500 sampai akhir tahun. Namun, pesimismenya di level 4.800 poin,” ujarnya di Jakarta, Rabu (8/7).

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester dua 2015 akan ditopang oleh percepatan penyerapan pembiayaan infrastruktur. Selain itu, perekonomian domestik juga akan didukung oleh jumlah penduduk Indonesia yang besar sehingga dapat menjaga tingkat konsumsi masyarakat. Namun, pemerintah harus mengendalikan inflasi agar daya beli masyarakat tidak menurun.

Ekonom Universitas Indonesia Budi Frensidy menambahkan, Indonesia masih dianggap menarik di mata investor global, dengan begitu investasi dapat menopang perekonomian Indonesia ke depan. Diprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini masih berpotensi mencapai di kisaran 5 persen pada tahun ini, lebih baik dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Ia mengatakan, adanya harapan positif itu tentu akan berdampak pada kinerja industri pasar modal. Dalam perhitungannya, IHSG masih dapat tumbuh sebesar 10 persen dari pencapaian akhir tahun 2014 lalu yang berada di posisi 5.226 poin.

Di tengah tren aliran modal asing yang keluar, Budi Frensidy juga mengatakan agar investor lokal tidak terlalu mengkhawatirkan situasi itu karena mereka akan kembali datang seiring dengan pertumbuhan ekonomi domestik ke depan.

Sementara itu, Analis AAEI Hans Kwee mengatakan, IHSG BEI berpotensi berada di level 5.600 poin pada akhir tahun ini jika ada kepastian waktu dari kebijakan bank sentral AS dalam menaikan suku bunganya (Fed fund rate).

“Namun, jika masih menjadi wacana akan membuat IHSG cenderung melemah. Saat ini, kondisi pasar memang sedang dalam posisi ‘wait and see’,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka