Jakarta, Aktual.co —  Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor menilai gejolak kurs khususnya pelemahan rupiah dapat memengaruhi bisnis asuransi, namun tidak semua sektor bisnis yang terpengaruh oleh gejolak kurs tersebut.

“Pengaruh (gejolak kurs) ada, tapi tidak pada semua lini bisnis. Misalnya kendaraan bermotor, dari sisi demand (permintaan) terpengaruh,” ujar Julian saat jumpa pers di Jakarta, Senin (9/3).

Menurut Julian, melemahnya rupiah akan memengaruhi harga jual kendaraan bermotor yang sebagian komponennya masih diimpor dari luar negeri. Dengan naiknya harga, maka daya beli masyarakat juga akan kena imbasnya sehingga jumlah penjualan kendaraan bermotor sendiri terpengaruh.

“Pendapatan asuransi dari premi yang berkaitan dengan kendaraan bermotor juga akan terpengaruh,” kata Julian.

Julian menuturkan, proyek pembangunan sepanjang masih memerlukan impor, maka akan tetap rentan dengan gejolak kurs dan tentunya akan berdampak terhadap bisnis asuransi juga.

“Bisa saja size (proyek) mengecil atau terjadi penundaan akibat kenaikan kurs,” ujar Julian.

Sementara itu, soal pembayaran klaim dalam mata uang asing, Julian menegaskan hal tersebut sudah diperhitungkan dengan baik dalam pembukuan sehingga tidak berpengaruh signifikan ketika terjadi penguatan dolar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka