Sekertaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti (kiri). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/agr/Spt/am.

Jakarta, aktual.com – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyatakan telah bertemu Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dua hari lalu untuk meneken Pakta Integritas sebelum dipanggil Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada Senin (14/10).

“Dua hari lalu kami bertemu Sufmi Dasco dan kami menandatangani dua dokumen,” ujar Mu’ti di Jakarta, Senin.

Mu’ti mengatakan dua dokumen tersebut yakni soal kesediaan untuk menjadi menteri dalam kabinet yang akan dibentuk.

Kedua, Pakta Integritas yang isinya setia kepada negara dan siap mendukung pemerintahan Prabowo serta menjaga wibawa presiden dan wibawa bangsa negara.

“Satu kesediaan untuk menjadi menteri dalam kabinet. Kedua Pakta Integritas yang isinya normatif. Setia kepada negara dan siap mendukung pemerintahan Prabowo serta menjaga wibawa presiden dan wibawa bangsa negara,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi calon menteri untuk pemerintahan baru ke depan ke kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta, Senin sore, untuk menyampaikan langsung penugasan-penugasan mereka serta memberikan arahan-arahan.

Nama-nama tokoh yang diyakini mendapatkan penugasan sebagai menteri oleh Prabowo yang datang ke kediaman Prabowo itu, antara lain Prasetyo Hadi, Sugiono, Widiyanti Putri Wardhana, Natalius Pigai, Yandri Susanto, Fadli Zon, Nusron Wahid, Saefullah Yusuf, Maruarar Sirait, Abdul Kadir Karding, Wihaji, Teuku Riefky Harsya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Arifatul Choiru Fauzi, Yassierli, Satryo Soemantri, Tito Karnavian, Zulkifli Hasan, Bahlil Lahadalia, dan Abdul Mu’ti.

Saat dipanggil ke kediaman Prabowo, Abdul Mu’ti diminta untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen).

“Saya diberi amanah oleh beliau untuk menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah,” ujar Mu’ti.

Saat disinggung apakah Kemendikbudristek dipecah, ia mengaku tidak tahu-menahu, namun jika resmi ditunjuk sebagai Mendikdasmen, maka otomatis terpecah.

“Kalau dasar dan menegah berarti tidak mencakup Dikti. Dasar dan menegah itu nomenklaturnya mencakup pra sekolah, SD, kemudian SMP kemudian informal dan non formal,” katanya.

Prabowo juga, kata Mu’ti, tidak memberi penjelasan soal dipecah. Prabowo hanya menyampaikan bahwa tugas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sangat penting dan sentral untuk membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Terutama kunci untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana amanat dalam pembukaan UUD 1945,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain