Dari kiri ke kanan, Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Ade Irawan, Dosen Sosiologi UNJ, Robertus Robet, Moderator, Ubaidillah Badrun, Mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi Abdullah Hehamahua menjadi narasumber dalam acara seminar nasional di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta, Kamis (15/10/2015). Seminar tersebut membahas tema "Korupsi dalam Dunia Pendidikan dan Pendidikan Melawan Korupsi : Peta Teoritis dan Formula Aksi".

Jakarta, Aktual.com – Mantan Penasehat KPK Abdullah Hehamahua menegaskan bahwa apabila konsiliasi pasangan Prabowo-Sandi menerima kemenangan Jokowi dan menerima kursi itu sama saja pelacur.

“Kalau konsiliasi Prabowo-Sandi mengakui kemenangan Jokowi sehingga kemudian mendapatkan beberapa kursi itu namanya pelacur,” kata Abdullah usai melakukan aksi halal bihalal Persaudaraan Alumni 212 di Jakarta, Kamis (27/6).

Selain itu, Abdullah juga menyampaikan bahwa apabila rekonsiliasi itu untuk negara yang damai itu merupakan hal yang baik.

“Tapi kalau rekonsiliasi dalam artian untuk negara ini aman damai, sah-sah saja,” ujar Koordinator Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) itu.

Sementara beberapa waktu lalu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebutkan, ada kelompok yang tak menginginkan Joko Widodo dan Prabowo Subianto melakukan rekonsiliasi.

“Kami mensinyalir ya, ada bahwa proses menuju rekonsiliasi berjalan dengan baik. Tapi ada kelompok-kelompok yang tidak bisa menerima itu,” kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/6).

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan