Petugas berperahu motor mencari korban KM Wihan Sejahtera yang tenggelam di perairan dekat Dermaga Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Senin (16/11). Kepolisian Daerah Jawa Timur menurunkan tim untuk membantu korban, melakukan evakuasi, dan melakukan pendataan korban KM Wihan Sejahtera yang tenggelam di depan Dermaga Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/kye/15

Surabaya, Aktual.com – Seorang sopir truk pun tidak membantah jika menemukan fakta adanya cara muatan masuk di kapal Wihan Sejahtera berbeda dengan kapal lainnya.

Seorang sopir truk bernama Stefanus, mengatakan jika muatanya truknya saat berada di dalam kapal Wihan Sejahtera tidak diikat oleh ABK Kapal.

“Kalau tidak diikatkan bahaya. Kalau kapal goyang terkena ombak, maka muatan akan bergerak dan bisa saja terguling,” katanya.

Masih kata Stefanus. Dengan tidak adanya pengaman muatan sekaligus pengaman rodak truk, keberadaan di area muatan juga tidak safety. Sebab, lantai kapal Wihan sejahtera juga terasa licin.

“Lantainya juga licin. Waktu saya tanya ke ABK, ternyata lantainya bersihkan atau dipel pakai solar. Nah kalau muatan tidak diikat, ditambah lantai yang licin, tamatlah sudah kalau ada goncangan.” lanjutnya.

Meski kecelakaan kapal terjadi sudah seminggu lalu, sampai detik ini para sopir juga belum mendapat ganti rugi angkutannya.

“Kita sudah bayar asuransi, sudah bayar pelindo, bayar polisi. Tapi setelah kecelakaan kok kita tidak ada konfirmasi sam sekali,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh: