Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto enggan berkomentar tentang permohonan pengobatan terpidana terorisme Abu Bakar Baasyir di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang dikabulkan Direktorat Jenderal Permasyarakatan.

“Untuk sekarang, saya soal yang itu (pertemuan teroris dengan korbannya) dulu aja,” ujar Wiranto saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (28/2).

Mantan Panglima TNI itu juga menolak menjawab dan bergegas pergi, saat ditanyakan soal upaya pengamanan yang akan disiapkan ketika pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mumin itu berobat ke RSCM, Jakarta.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius, saat ditemui di lokasi yang sama dengan Menko Polhukam Wiranto juga menolak membeberkan upaya pemindahan Abu Bakar Baasyir dari Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, menuju RSCM.

“Soal itu belum ya,” kata Suhardi.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Ditjen PAS Kementerian Hukum dan HAM Ade Kusmanto sebelumnya mengatakan Dirjen Pemasyarakan (PAS) telah menyetujui permohonan berobat Abu Bakar Baasyir ke RSCM.

Menurut dia, Ditjen PAS akan berkoordinasi dengan BNPT dan Densus 88 untuk menindaklanjuti pelaksanaan perawatan tersebut.

Baasyir sebelumnya didiagnosa menderita “CVI” (chronic venous insufienci), yaitu keadaan kelainan pada pembuluh darah vena, yang menyebabkan kakinya bengkak.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara