Terpidana Ustaz Abu Bakar Ba'asyir (Foto: Antara)

Jakarta, Aktual.com — Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir yang dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/4) akan menempati blok khusus D1.

Proses pemindahan Abu Bakar Baasyir berlangsung sekitar pukul 12.05 WIB. Rombongan tim pengatar dari Brimob dan Dirjen Lapas tiba di Lapas Gunung Sindur.

Selain Baasyir, terpidana kasus terorisme Muhammad Nasir juga ikut dipindahkan bersamaan.

Kepala Lapas Gunung Sindur Gumilar menyebutkan Baasyir akan menempati ruang tahanan berdua bersama Muhammad Nasir dalam blok khusus D1.

“Ini atas permintaan Ustad karena sudah sepuh sendirian di kamar jadi perlu pendamping, ini permintaan Pak Ustad,” kata Gumilar.

Menurut Gumilar, alasan pemindahan Baasyir ke Lapas Gunung Sindur atas dasar kemanusiaan karena kondisi kesehatan.

Selain itu, lokasi lapas dekat dengan rumah sakit internasional yang memiliki peralatan medis yang lengkap.

“Alasannya demi kemanusiaa, Ustad sudah sepuh. Lapas Gunung Sindur ini lokasinya dekat dengan rumah sakit yang lengkap peralatan medisnya,” kata dia.

Sebelum menempati Lapas Gunung Sindur, Baasyir sempat menjalani pemeriksaan fisik oleh tim dokter. Dari hasil pemeriksaan secara fisik, kondisinya sehat.

“Dokter memeriksa denyut jantung dan tensi bagus,” katanya.

Selama menjalani masa tahanan, lanjut dia, pihak Lapas Gunung Sindur memperbolehkan keluarga maupun pengacara untuk mengunjungi Baasyir. Jadwal kunjungan telah ditentukan yakni setiap Kamis dan Jumat.

“Keluar inti, seperti anak dan istri diperbolehkan, jadwal setiap Kamis dan Jumat dari jam 09.00 sampai 12.00 WIB,” katanya.

Gumilar mengatakan karena mempertimbangkan kondisi Baasyir yang sudah sepuh, pihaknya memberikan perlakuan khusus dengan lebih sering memantau, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang berkaitan dengan kesehatannya.

“Takut ada apa-apa, harus ekstra memperhatikan,” katanya.

Tidak ada pengamanan khusus selama penahanan Baasyir dan Muhammad Nasir di Lapas Gunung Sindur. Namun, penjagaan dilipatgandakan dengan bantuan Brimob sebanyak enam orang setiap harinya.

“Jumlah penjaga ada sembilan orang, ada bantuan tambahan pengamanan dari Dirjen Pas Jabar empat orang dan enam orang Brimob,” katanya.

Lapas Gunung Sindur juga telah dilengkapi dengan sistem pengamanan yang super ketat, selain itu juga terdapat kamera CCTV yang mengawasi selama 24 jam.

“Tidak ada fasilitas khusus di sel Baasyir, tidak ada televisi, hanya dikasih kipas angin saja,” katanya.

Sebelumnya, Abu Bakar Baasyir dan Muhammad Nasir dipindahkan dari Lapas Pasir Putih Nusakambangan, Jawa Tengah.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara