Jakarta, Aktual.com – Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal Zaini menanggapi perihal kontroversi cuitan pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda yang mengatakan Islam agama yang arogan.
“Wah itu nggak ngerti Islam itu. Masa begitu? Saya tidak tahu persis. Harus dibedakan antara agama dengan orang ya,” kata Helmy kepada wartawan di Gedung PBNU, Kamis (28/1).
Helmy pun meminta masyarakat agar bisa membedakan oknum dalam beragama. Oknum-oknum inilah, kata dia, yang membuat agama seolah-olah kejam dan radikal, padahal semua agama selalu mengajarkan kedamaian.
“Harus dibedakan antara agama dan orang, kalau oknum di semua agama itu ada, sehingga mencerminkan agama itu kejam, radikal, dan seterusnya. Tapi semua itu mengajarkan kedamaian,” Ujar Helmy.
“Kalau mengajarkan kekerasan, itu oknum dari umat beragama,” imbuhnya.
Baca Juga>> KNPI Laporkan Permadi Arya ke Bareskrim Atas Dugaan Rasialisme
Helmi juga menegaskan, cuitan Abu Janda tidak mencerminkan atau mewakili NU sebagai organisasi Islam di Indonesia.
“Pernyataan itu [Abu Janda] bukan pernyataan NU, enggak dong, saya kira pernyataan itu disampaikan Abu Janda tidak mewakili NU,” tuturnya.
Sebelumnya, Permadi Arya berkicau di akun Twitter-nya bahwa agama Islam adalah agama arogan karena menginjak-injak kearifan lokal.
“Islam memang agama pendatang dari Arab, Agama Asli Indonesia itu Sunda Wiwiwtan, Kaharingan dll. Dan memang arogan, mengharamkan tradisi asli, ritual orang dibubarkan pake kebaya murtad, wayang kulit diharamkan. Kalau tidak mau disebut arogan, jangan injak2 kearifan lokal @awemany,” kicaunya lewat akun @permadiaktivis1, Senin (25/1).
Usai mendapat kritik dari banyak pihak, Abu Janda berdalih bahwa cuitannya merupakan bentuk autokritik terhadap diri sendiri.
(asa)
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin