Jakarta, Aktual.com – Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu mengatakan, para sandera bisa bebas karena kelompok Abu Sayyaf dalam posisi terdesak. Abu Sayyaf memegang banyak sandera, namun di sisi lain ada serangan dari operasi militer filipina sehingga membuat konsentrasi mereka terpecah.
“Mereka (Abu Sayyaf) kan ditekan terus, mereka kan waspada terhadap serangan dari tentara Filipina, sampai dia tidak waspada terhadap tawanan. Tawanan melihat kesempatan ya dia lari. Itu akibat desakan tentara Filipina,” kata Menhan di silang Monas, Selasa (23/8).
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa kedua WNI asal Sulawesi Selatan tersebut dalam kondisi sehat dan kini berada di KBRI Manila.
“Mereka di Manila dengan dubes (Indonesia untuk Filipina), (kepulangannya) kita serahkan pada dubes,” ujar Panglima, Selasa (23/8).
Ismail dan Muhammad Sofyan adalah dua dari tujuh WNI ABK “Tugboat Charles” yang dibajak kelompok bersenjata di perairan Sulu, selatan Filipina pada 20 Juni 2016.
Sementara ABK lainnya, yakni Ferry Arifin, Muh Mahbrur Dahri, Edi Suryono, Muhammad Nasir dan Robin Piter masih disandera.
(Ant)
Artikel ini ditulis oleh: