TB Ace Hasan Syadzily

Jakarta, aktual.com – Pernyataan Ace Hasan Sadzili, salah satu ketua DPP Partai Golkar, yang menyatakan pernyataan mosi tidak percaya pengurus harian dan pleno telah melanggar AD/ART, tidak memiliki dasar pijakan yang jelas. Demikian disampaikan oleh Amriyati Amien, pengurus DPP Partai Golkar, kepada wartawan di Jakarta, ditulis Sabtu (31/8).

“Pernyataan saudara Ace Hasan, menunjukkan bahwa yang bersangkutan tidak memiliki pemahaman yang benar tentang AD/ART dan peraturan organisasi partai Golkar,” lanjutnya. Amriyati bahkan secara tegas menyatakan tunjukkan dalam pasal berapa dalam AD/ART Partai Golkar yang dilanggar oleh pernyataan mosi tidak percaya ini.

Dia menyayangkan, dalam posisi sebagai salah satu ketua DPP, Ace Hasan tidak memiliki pengetahuan yang kuat tentang organisasi. “Mungkin ini yang menyebabkan partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto (Ketum Partai Golkar), tidak mampu menjalankan mekanisme organisasi dengan baik,” lanjut Amriyati.

Selain itu, ketidakmampuan itu juga tercermin dari pelaksanaan rapat pleno tidak pernah dilakukan selama hampir satu tahun terakhir. padahal jelas dalam peraturan partai mengharuskan setidaknya satu kali dalam dua bulan. Rapat pleno sangat urgent dilakukan mengingat banyak agenda yang harus diselesaikan oleh partai, termasuk menjelang pelantikan DPR/MPR dan pilkada tahun 2020.

“Saya mengingatkan bahwa menurut AD/ART jelas disebutkan bahwa kepengurusan DPP partai Golkar bersifat kolektif, bukan hanya tunggal milik ketua umum. maka rapat pleno harus dilakukan,” lanjutnya.

Terakhir, dia mengingatkan bahwa ketidakmampuan memahami aturan dan mekanisme organisasi akan menyebabkan persoalan besar ke depan terutama eksistensi partai. “Jangan sampai dalam akhir periode kepemimpinan Airlangga ini, Partai Golkar semakin terpuruk dan terjadi kerusakan yang tidak kita inginkan” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin