Jutaan Massa yang terdiri dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Jumat (4/11). Dalam aksinya mereka menuntut penutasan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Presidium Aliansi Tarik Mandat, Beni Pramula, menilai sikap Presiden Joko Widodo yang memilih menghindar dari para ulama dan jutaan umat Islam yang menggelar aksi 4 November lalu memberikan luka yang mendalam kepada para ulama dan jutaan umat Islam.

Sikap Presiden Jokowi yang menghindar dan mendelegasikan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut tidak lebih dari sikap pemimpin yang berjiwa pengecut dan bermental tempe.

“Ini semakin membuktikan bahwa Presiden Jokowi mengacuhkan ulama, menganggap remeh kasus Ahok dan cenderung berpihak pada segelintir kepentingan tertentu. Mental Jokowi bermental temple,” tegas Beni dalam keterangannya, Selasa (8/11).

Mantan Ketum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah itu menyatakan, seorang pemimpin seharusnya hadir ditengah-tengah problematika yang dihadapi rakyatnya. Bukan sebaliknya, lari dari kenyataan dan menghindar untuk bertemu dan mendengarkan aspirasi rakyat yang ingin menyampaikan langsung keluh-kesahnya.

Jika mau jujur, lanjut Beni, aksi heroik rakyat yang turun jalan pada 4 November lalu sebenarnya bukan ratusan ribu melainkan lebih dari 1 juta rakyat Indonesia. Akan tetapi sebagian pemberitaan menulisnya ‘hanya’ ratusan ribu.

Meski dalam jumlah yang sangat besar, namun semuanya berjalan dengan damai karena kesabaran, kebijaksanaan dan kearifan ulama yang berhasil menenangkan hati massa sehingga people power bisa ditunda.

Laporan: Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby