Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Herman Khaeron

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Herman Khaeron mengatakan kenaikan harga minyak dunia hingga diatas USD 60 per barel, secara otomatis telah mementahkan asumsi Anggaran Penerimaan Belanja Negara (APBN) 2018.

Karena itu dia meminta kepada pemerintah untuk melakukan mitigasi dan mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang diakibatkan sebagai bagian dari imbas dinamika pasar.

Seiring berjalan dengan langkah-langkah antisipasi, nantinya ujar Herman pemerintah mesti melakukan penyelarasan anggaran pada APBN Perubahan

“Asumsi makro yang telah ditetapkan dan ternyata meleset dari keadaan, tentu di APBN Perubahan bisa perbaiki. Memang ini nanti harus diselaraskan dari pada APBN Perubahan,” kata dia kepada Aktual.com di Jakarta, ditulis Selasa (14/11).

Sebagaimana diketahui postur APBN 2018 berdasarkan asumsi makro pertumbuhan ekonomi dipatok 5,4 persen, inflasi 3,5 persen, suku bunga SPN tiga bulan 5,2 persen dan nilai tukar Rp 13.400 per dollar AS.

Lalu harga minyak mentah Indonesia (ICP) USD 48 per barel, lifting minyak 800 ribu barel per hari dan lifting gas 1.200 ribu barel setara minyak per hari.

Sementara diketahui harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Senin (13/11) berakhir di level tertingginya dalam dua setengah tahun.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember ditutup 2 sen lebih tinggi di USD 56,76 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Januari ditutup melemah 36 sen di USD 63,16 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Menurut laporan bulanan OPEC, organisasi negara-negara pengekspor minyak tersebut meningkatkan perkiraannya untuk jumlah yang akan perlu dipompa untuk memenuhi permintaan tahun depan sebesar 400.000 barel per hari menjadi 33,4 juta per hari.

“Dengan OPEC menaikkan perkiraannya, ada ekspektasi bahwa pasar menjadi lebih ketat. Kita telah bergerak dari kelebihan suplai menjadi lebih seimbang,” ujar Phil Flynn, analis pasar senior di Price Futures Group Inc., seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (14/11).
Pewarta : Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs