Menurutnya, dalam proses seleksi yang diketuai Sri Mulyani tak sedikit hal yang janggal salah satunya terkait masalah integritas. Pasalnya, banyak calon yang memiliki kredibilitas ternyata tak lolos.

“Ini harus diklarifikasi tim Pansel. Paling penting di tahap tiga seleksi, di mana seleksinya soal integritas. Jika (calon) tidak lolos, pertanyaannya apakah calon-calon kredibel ini tidak berintegritas?” tanya dia.

Pansel OJK sendiri mengirimkan 21 nama calon DK OJK ke Presiden yang kemudian di tangan Presiden dipilih 14 nama. Ke-14 calon yang akan ikut pengujian di DPR, untuk calon Ketua DK OJK ada nama Wimboh Santoso (pejabat senior Bank Indonesia) dan Sigit Pramono (mantan Ketua Umum Persatuan Perbankan Nasional).

Untuk calon Wakil Ketua DK, Agus Santoso (Mantan pimpinan PPATK) dan Riswinandi (Dirut Perum Pegadaian/Persero). Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan ada nama Heru Kristiyana (OJK) dan Agusman (BI).

Untuk posisi Kepala Ekskutif Pengawas Pasar Modal: Nurhaida (incumbent) dan Arif Baharudin (Sekretaris BKF Kementerian Keuangan). Kepala Ekskutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB), ada nama Edy Setiadi (OJK) dan Hoesen (Komisaris PT Danareksa Investment Management). 

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan