Jakarta, Aktual.co — Bagi Anda yang terkejut mendengar atau membaca bahwa Planet Pluto diturunkan status Planet-nya, kami sarankan Anda untuk mempercayainya.
Fakta terbaru, dua Planet yang belum ditemukan dimana ukurannya lebih besar dari Bumi kemungkinan bersembunyi di zona es Tata Surya, dimana jaraknya lebih jauh dari Pluto.
Menurut tim Astronomi Inggris dan Spanyol, itu didapatkan setelah mengamati peristiwa menarik dari lebih belasan bebatuan ruang angkasa terjauh, yang disebut “Extreme trans-Neptunian objects” (ETNOs).
“Jumlah tersebut tidak pasti, mengingat bahwa data yang kita miliki terbatas, tetapi perhitungan kami menunjukkan bahwa setidaknya ada dua Planet, dan mungkin lebih, dalam batas-batas Tata Surya kita,” papar Dr. Carlos de la Fuente Marcos, Peneliti dari Complutense University of Madrid, di Spanyol, anggota dari tim, dalam sebuah pernyataan tertulisnya.
Para Astronom mempelajari 13 ETNOs – serta menghitung jarak rata-rata dari Matahari, sekaligus mencatat kecenderungan mengorbit terhadap Tata Surya kita.
Penelitian sebelumnya menyatakan, bahwa ETNOs, diharuskan mengorbit sekitar Matahari kita dari pengamatan pesawat Luar Angkasa terhadap delapan planet. Peneliti harus mengamatinya dari kejauhan, sekitar 14 miliar kilometer dari Matahari.
Sebaliknya, para Astronom menemukan, bahwa objek yang lebih tersebar dari yang diharapkan, mengorbit pada jarak 150-525 AU dengan kemiringan rata-rata 20 derajat.
“Ini lebih dari sekedar objek dengan parameter orbit tak terduga membuat kita percaya bahwa beberapa kekuatan tak terlihat yang mengubah unsur orbit Etno,” kata de la Fuente Marcos dalam pernyataannya.
Dengan kata lain, obyek mungkin dipengaruhi oleh tarikan gravitasi Planet-planet besar di dekatnya.
Para Astronom mencatat, bahwa temuan mereka masih awal, dan mereka menyerukan penelitian lebih lanjut tentang sampel yang lebih besar dari obyek yang jauh untuk membantu memperdalam teori mereka.
“Bila ini diinformasikan, hasil kami mungkin benar-benar revolusioner untuk Astronomi,” ujar de la Fuente Marcos dalam pernyataannya.
Penelitian baru tersebut diterbitkan pada 11 Januari lalu, dalam Journal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society Letters.
Artikel ini ditulis oleh:

















