Jakarta, Aktual.com – Center for Budget Analysis (CBA) mencium adanya dugaan penyimpangan proyek pengadaan ship building contract (SBD) senilai USD5.550.000 pada anak usaha PT Pertamina (Persero) yakni PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) yang berlangsung pada tahun 2013.
Menurut Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, sejak awal proses tender proyek tersebut telah menunjukkan kejanggalan. Dari 3 perserta bidder diketahui PT Tri Ratna Diesel Indonesia hanya menempati peringkat kedua. Namun anehnya direksi PTK malah menunjuk PT Tri Ratna Diesel sebagai pemenang.
“Memang agak aneh dari hasil keputusan rapat rencana pembangunan small marine Vessels Proyek DSLNG. Dimana direksi menetapkan PT Tri Ratna Diesel Indonesia menjadi pemenang untuk pembangunan small marine vessel,” kata Uchok, Jumat (9/9)
Alhasil pengerjaan proyek itu mengalami keterlambatan dan banyak perangkat yang tidak sesuai spec pada ship building contract (SBC). “Direksi memilih perusahaan yang belum memenuhi syarat, dan hasilnya terlambat serta tidak sesuai spec yang dipesan,” ujarnya
Oleh karenanya Uchok meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI agar melakukan audit dan meneruskan kasus tersebut ke penegak hukum. Dia mengatakan para penyelenggara harus bertanggungjawab dan mengembalikan potensi kerugian negara.
“Kami meminta auditor negara yaitu BPK untuk melakukan audit dalam proyek ini, karena publik ingin mengetahui seperti apakah PT Tri Ratna Diesel itu sebuah galangan yang berpengalaman membangunan kapal atau sebuah perusahaan pembuat mesin mesin diesel biasa,” tadasnya.
Dadang Sah
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan