Jakarta, Aktual.com — Direktur Center for Budget Analysis Uchok Sky Khadafi mengaku, mendapat informasi bahwa ada upaya pihak tertentu berusaha menggagalkan Presiden Joko Widodo membuka pertemuan internasional kepala daerah se-Asia Pasifik di Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada tanggal 5-7 September 2015 mendatang.
“Karena, ada pihak pihak yang diduga melakukan sabotase, dalam bentuk prosedur dan protokoler agar Jokowi tidak datang ke Wakatobi,” kata Uchok di Jakarta, Rabu (2/9).
Namun, Uchok enggan membuka identitas pihak tertentu yang diduga kuat melakukan sabotase dengan tujuan menghalangi kepala pemerintahan untuk datang di konferensi internasional tersebut. “Yang jelas pihak tersebut menilai tidak ada keuntungan bagi mereka jika Jokowi datang ke Wakatobi,” ujar Uchok.
Uchok menyebutkan, pertemuan di Wakatobi dihadiri lebih dari 170 kepala daerah se Asia Pasifik. Pertemuan tersebut dianggap penting. Selain memperkuat hubungan multilateral antar negara, pertemuan tersebut juga membuka peluang untuk meningkatkan investasi di tengah lesunya ekonomi nasional saat ini.
“Kalau Jokowi cerdas dia harus hadir dalam pertemuan tersebut,” kata Uchok.
Sementara pemikir politik senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sangat strategis dalam membangun kerja sama antar negara dan meningkatkan kepercayaan investor.
“Forum di Wakatobi bisa digunakan untuk membangun kerjasama di bidang Budaya, Pariwisata, Ekonomi dan pembangunan lainya,” ujar Karyono saat dihubungi terpisah.
Mantan aktivis GMNI itu menambahkan, pertemuan yang dihadiri 176 kepala daerah se Asia Pasifik itu merupakan momentum penting untuk memperkokoh hubungan Indonesia dengan dunia internasional. Selain itu pertemuan tersebut dipercaya bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Karena itulah Presiden Joko Widodo harus hadir.
“Sebab kehadiran presiden membuka peluang untuk meningkatkan investasi,” ujar Karyono.
Dalam pertemuan kepala daerah se Asia-Pasific, Indonesia didapuk sebagai tuan rumah. Dengan adanya pertemuan tersebut Indonesia diharapkan semakin dikenal di dunia internasional, terlebih dalam pariwisatanya.
Untul diketahui forum ini akan dihadiri sejumlah kepala daerah dari berbagai kawasan termasuk Walikota Guangzhou, Tiongkok, Chen Jianhua, Gubernur Jeju, Korea Selatan, Wong Hee-ryong, pejabat tinggi kementerian dan para pejabat lain PBB dan lembaga pendidikan.
Selain itu, dalam pertemuan mendatang akan membawa isu persoalan urban dan kemiskinan. Sebab, Kepala Daerah setiap hari berhadapan langsung dengan persoalan ini. Karena itulah, hal ini harus menjadi agenda dunia.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu