Jakarta, Aktual.com — Persaingan Amerika Serikat (AS) dengan China dalam eksploitasi sumberdaya alam Indonesia semakin sengit. PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang diketahui milik AS akan diakuisisi oleh PT Medco milik Arifin Panigoro yang disinyalir ada pengusaha dibalik pembelian tersebut.

“Ada kejanggalan dalam skema pendanaan tersebut,” ujar Iwan Ratman, mantan Kepala Divisi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di Jakarta, Rabu (30/3).

Pertama dia melihat dana pinjaman dari CBD kepada Bank BUMN seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur sebagaimana yang disampaikan para Direktur Utama Bank tersebut kepada Komisi VI DPR.

Kemudian, dia melihat kejanggalan lantaran ada perantara atau melibatkan Bank nasional. Dia mempertanyakan untuk efisiensi mengapa Medco tidak meminjam ke CBD secara langsung.

“Masalahnya berapa bunga yang diberikan oleh China kepada Bank BUMN itu? berapa bunga yang disetujui oleh Medco meminjam dari bank BUMN? pasti kan lebih besar kenapa Medco tidak langsung pinjam aja dari China, apa masalahnya? kalau memang ini B2B maka seharusnya Medco bisa langsung pinjam ke China, dan China juga bisa berikan pinjaman itu dengan jaminan usaha Medco untuk mengakuisisi Newmont, ini namanya efisiensi,” tambahnya.

Lebih lanjut menurutnya, kalau Medco bisa dapat pinjaman lebih murah maka net revenue atau profit pendapatan dari usaha Newmont akan menjadi lebih besar sehingga Medco bisa membayar pajak dan royalti ke negara lebih besar.

“Saya tidak tahu ada apa dibalik mekanisme pinjam meminjam yang menurut saya agak aneh dalam dunia bisnis energi,” pungkasnya.

Dikutip dari Bloomberg, konsorsium yang dipimpin oleh Agus Projosasmito mencari pendanaan USD3 miliar atau setara Rp41,7 triliun. Dikabarkan konsorsium telah melakukan pendekatan dengan beberapa bank untuk mengambil alih kepemilikan saham Newmont Nusa Tenggara.

Agus Projosasmito adalah mantan investment banker yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di pasar modal Indonesia. Dirinya pernah duduk di jajaran manajemen Danareksa Sekuritas. Selain Arifin Panigoro dari Medco, konsorsium tersebut juga melibatkan Kiki Barki dari PT Harum Energy Tbk (HRUM). Berdasarkan Informasi, di Medco sendiri ada Yu Tjin (Sudjono Timan), yang merupakan menantu Kiki Barki. Informasi yang disebutkan sumber, salah satu pemilik Newmont saat ini adalah Grup Bakrie.

Berdasarkan data debitur pinjaman bank BUMN ke China Development Bank (CDB) sebanyak USD3 miliar, Grup Medco mendapat pinjaman senilai USD395.000.000 dari Bank Mandiri atau senilai Rp5,1 triliun. Terdiri dari PT Medco E&P Tomori senilai  USD50.000.000, PT Medco Energy International TBK USD245.000.000 dan PT Medco Energi Internasional USD100.000.000. Santer beredar, dana tersebut digunakan sebagai cadangan untuk mengakuisisi Newmont.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka