Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan) didampingi Dirjen Migas I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja (kanan) berbincang dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin (kedua kiri) dan Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Satry Nugraha (kiri) usai mengikuti upacara peringatan Hari Jadi Ke-70 Pertambangan dan Energi di Plaza Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/9). Dalam sambutannya, Sudirman Said mengajak pemangku kepentingan, pejabat dan pegawai di Kementerian ESDM untuk meneladani perjuangan tokoh geologi nasional Arie Frederick Lasut dalam mengusahakan kekayaan energi nasional untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat umum. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Pengamat Politik Sigma Said Salahudin mengatakan DPR melalui Komisi I harus memanggil Menteri Sudirman Said dan Pimpinan PT. Freeport Indonesia mendalami motif Penyadapan terhadap percakapan Ketua DPR Setya Novanto.

Said menilai penyadapan bagian dari kepentingan asing yang ingin ‘mengobok-obok Indonesia’.

“Menjadi penting bagi DPR untuk memproses secara politik. Dengan cara melalui komisi I memanggil Sudirman Said, memanggil Maroef, memanggil Freeport untuk mendalami apa motif mereka merekam Novanto. Apa kepentingan mereka lakukan penyadapan. Yang begitu kewenangan KPK. Ini seperti ada kepentingan yang lebih besar. Ini ada kepentingan asing yang ingin obok-obok Indonesia,” ujar Said di Jakarta, Jumat (20/11).

Menurutnya, penyadapan tidak boleh sembarang dilakukan. Untuk itu, perlu dipertanyakan fungsi penyadapan tersebut.

“Kita perlu meminta keterangan ini, ini perlu dipertanyakan fungsi penyadapan. Sadap menyadap tidak boleh dilakukan sembarang orang. Kalau dia menyadap berarti sudah sediakan alat penyadap. Ini ada perencanaan yang ingin ditangkap,” katanya

Said menambahkan, ada kemungkinan Setya Novanto dijebak. Maka, perlu diungkap kepentingan penyadapan untuk mengetahui apakah ada kepentingan asing menyadap. Untuk ungkap itu, kata dia, paling pantas Sudirman Said yang dicurigai menyelamtkan kepentingan asing.

“Setya novanto dalam hal ini menjadi korban dalam pertarungan besar tersebut, dengan kata lain Setya Novanto telah di dizolimi,” tandasnya

Artikel ini ditulis oleh: