Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto memimpin rapat pleno pengurus di DPP Golkar, Rabu (11/10). Rapat pleno itu berlangsung tertutup bagi awak media. Novanto enggan mengungkap materi rapat termasuk agenda revitalisasi dan restrukturisasi pengurus Golkar yang mengorbankan Yorrys Raweyai sebagai Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, tiba-tiba menghilang usai Rapat Pleno DPP Partai Golkar. Padahal, setelah rapat, Novanto akan menggelar jumpa pers hasil rapat yang membahas persiapan HUT ke-53 Partai Golkar dan rapar kerja nasional (Rakernas), pelaksanaan perekrutan calon anggota legislatif.

Saat dikonfirmasi, Sekjen partai Golkar Idrus Marham mengatakan Novanto tengah terburu-buru lantaran ada kepentingan di tempat lain. Namun, awak media yang berjaga-jaga di sekitar ruang rapat tak mendapati Novanto pergi.

“Tadi dia (Novanto) cepat-cepat pergi, karena itu (jumpa pers) ditugaskan ke saya,” ujar Idrus di DPP Partai Golkar, Rabu (11/10).

Menurutnya, yang berbicara menjelaskan hasil rapat tidak harus ketua umum. Namun, sekjen sebagai juru bicara partai yang diputuskan dalam rapat pleno bisa ditugaskan untuk menyampaikan.

Ditanya soal Novanto lebih lanjut, Idrus pun menjawab ketus. Ia mengatakan bahwa media sudah mendapatkan gambar Novanto meski tak mendapat keterangan langsung.

“Laa ilaha illallah. Kan sudah foto” katanya.

Ditanya kembali bahwa omongan yang dilontarkan Novanto adalah penting. Dia pun hanya bertahlil.

“Laa ilaha illallah,” sebutnya.

Itu ia ulang kembali ketika ditanya soal apakah Novanto terburu-buru lantaran ingin ke Rumah Sakit untuk check-up.

“Laa ilaha illallah,” katanya.

 

Laporan Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: