Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, bersama sejumlah pengurus DPP menemui kader partai usai menghadiri pengambilan no urut parpol peserta pemilu 2019 di Jakarta, Minggu (18/2/2/18). PDIP mendapat nomor urut 3 sebagai peserta pemilu 2019. Usai pengambilan nomor Megawati langsung temui kader dan simpatisan. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Partai Gerindra dan Partai Demokrat menyentil Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat menjadi kelompok oposisi. Sindiran ini dilontarkan oleh perwakilan partai tersebut dalam sebuah diskusi yang diadakan di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (21/4).

Masing-masing yang hadir dalam diskusi ini adalah Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo dan Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria. Menariknya sindiran ini pun dilontarkan keduanya di depan politisi PDIP yang juga hadir dalam diskusi itu, Masinton Pasaribu.

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria, bicara soal cara mereka beroposisi dengan pemerintah Joko Widodo saat ini. Gerindra juga menyerang PDIP soal oposisi.

“Pak Prabowo, beliau sekalipun di oposisi, kita (Gerindra) di oposisi, kita mengkritisi pemerintah itu yang konstruktiflah. Kita tidak berlebihanlah,” ujar Riza Patria.

Menurutnya, cara pengawasan yang dilakukan oleh Gerindra berbeda dengan yang dilakukan PDIP ketika menjadi oposisi selama 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Ya mohon maaf, dulu PDIP waktu oposisi apa aja yang diiniin (ditetapkan) Pak SBY pokoknya semua salahlah, kira-kira gitu,” sambung Riza menyerang PDIP.

Politikus PDIP Masinton Pasaribu, yang hadir dalam diskusi itu, lalu menanggapi pernyataan Riza. Menurutnya, PDIP tak sporadis dalam beroposisi di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Kalau kami ketika jadi oposisi 10 tahun Pak SBY ya, kami selalu, ketika ada kebijakan yang kami anggap belum sesuai dengan kepentingan rakyat, kami pasti kritik dan berikan solusi alternatif,” jawab Masinton.

Waketum PD Roy Suryo, yang juga hadir dalam diskusi itu, keberatan terhadap Masinton. Dia lalu mengungkit demo kenaikan BBM di zaman SBY yang digelar PDIP. Menurutnya, PDIP saat itu sangat dramatis dalam mengkritik SBY.

“Tapi kangen loh kita dulu dengan (PDIP yang jadi oposisi), sampai naik dulu BBM naik sampai nangis Mbak Rieke, Bang Masinton,” serang Roy.

“Kangen kita kayak gitu. Sekarang BBM naik banget, nggak nangis-nangis,” tegas dia.

“Oh nggak, itu harusnya tugas oposisi untuk melakukan kritik,” jawab Masinton.

“Kalau sekadar nangis sih nggak memberikan solusi,” timpal Roy.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan