Jakarta, Aktual.com – Ratusan massa dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI menggelar demonstrasi di depan gedung eks Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Demo digelar terkait sidang lanjutan kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ini sempat sempat diwarnai kericuhan. Peristiwa itu berawal dari seorang ibu bernama Diah berusaha menerobos barisan massa pendukung Ahok yang juga melakukan demonstrasi.
Kepada wartawan, salah satu peserta demo anti Ahok, Kasman mengatakan alasan perempuan itu masuk ke barisan pendukung karena melihat ada poster yang dibentangkan bertuliskan umat Islam mendukung Ahok.
Tanpa basa-basi petugas polisi dan peserta aksi di barisan massa anti Ahok menghampiri Diah. Perempuan yang mengenakan jilbab warna biru itu juga sempat terlihat berdebat dengan anggota polisi.
“Minta tolong petugas untuk mencabut dan ambil poster itu. Karena tidak ada umat Islam dukung Ahok,” kata Kasman menirukan perkataan Diah, di PN Jakut, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (20/12).
Lantas kericuhan pun tak berlangsung lama karena dilerai petugas polisi yang berjaga di antara kedua kelompok pengunjuk rasa. Beberapa orang dari massa anti Ahok meminta polisi untuk mengamankan poster tersebut.
“Alhamdulillah, nanti mau disweeping,” kata Kasman.
Meski sudah diminta untuk kembali masuk ke barisan massa anti Ahok, Diah masih ngotot agar petugas mencari dan menyita poster tersebut. “Saya warga muslimah Jakarta. Berarti dia Islam yang berbeda. Bener nggak KTP mereka Islam,” ketus Diah.
Dalam sidang yang digelar PN Jakarta Utara dengan agenda mendengar jawaban jaksa penuntut umum atas eksepsi atau nota keberatan Ahok. Ada dua kelompok massa yang melakukan demonstrasi di bekas gedung PN Jakpus. Kepolisian pun membuat barikade untuk menyekat dua massa pendukung dan anti Ahok.
Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan