Menpar Arief Yahya (istimewa)
Menpar Arief Yahya (istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Bagi penggemar La Liga, salah satu kompetisi sepak bola paling diminati di dunia dari Negeri Matador Spanyol, Sekali-sekali jangan fokus ke bintang-bintang lapangan rumput, seperti Neymar, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Coba, amati digital board yang menjadi pembatas lapangan dengan tribun penonton di berbagai stadion top di Espana.

“Ada logo Wonderdul Indonesia di kerumunan supporter dan disiarkan secara langsung di seluruh penjuru dunia,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (1/9).

Branding pariwisata yang mirip coretan burung cenderawasih itu terus berkibar di seantero jagad. Dari soal kuliner, lifestyle, transportasi publik Eropa, TV, digital, hingga sepakbola, semua dijelajahi. Yang terbaru, dan menjadi sorotan publik karena kreativitasnya adalah tiba-tiba ‘nongol’ di TV siaran langsung La Liga Spanyol, salah satu kompetisi papan atas di Eropa.

Athletic Bilbao vs Barcelona, 29 Agustus silam. Di laga itu, penonton dari berbagai penjuru dunia terkaget-kaget, ada digital board replacement bertema brand pariwisata itu. Berapa juta pasang mata yang melihat logo Wonderful Indonesia itu? Mulai 28 Agustus-20 November 2016, logo dengan kepak sayap Garuda itu dijadwalkan hadir di sejumlah pertandingan La Liga.

Yang perlu dicatat, tak hanya Indonesia yang bisa menyaksikan kibaran kepak sayap Wonderful Indonesia. Negara-negara benua Eropa, Amerika dan kawasan Asia Pasifik lainnya juga terhipnotis oleh ‘virus’ Wonderful Indonesia. Siaran La Liga ditayangkan live dan delay ke berbagai negara. Dari mulai Eropa, Amerika, Tiongkok, Korea, India, Jepang, Hong Kong, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina sampai ke Australia, ikut menayangkan La Liga.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, di seluruh dunia, sepakbola itu gaya hidup. Baik tua muda, pria wanita, kaya miskin, mengenakan atribut klub favoritnya. Menjadi kebanggaan besar jika bisa mengenakan atribut klub yang dicintainya.

Nah, jika merchandise-nya saja diburu fans, sudah tentu pertandingannya bakal ditonton. Rasa-rasanya, sangat tidak mungkin ada orang yang rela berjubel di stadion dengan kapasitas yang hanya 60.000 – 80.000 orang.

“Maka di sinilah peran PTV (paid TV), atau TV berbayar. Mereka itulah yang membeli opsi hak siar dengan mahal, dan dijual ke semua stasiun TV untuk menaikkan rating atau jumlah pemirsanya. La Liga termasuk kedua termahal, setelah Liga Inggris. Di Asia saja 260 juta pemirsa lebih yang nge-fans La Liga Spanyol, dengan dua klub impiannya Real Madrid dan Barcelona,” kata Menpar Arief Yahya.

Itu pula yang membuat, brand Wonderful Indonesia dimasukkan ke segmen tersebut. Tiongkok dan Korea sendiri. Dua macan Asia dalam pentas sepakbola dunia, selain Jepang, sudah ditonton oleh 170 juta pasang mata. Dan kebetulan, negara-negara itu juga menjadi penyumbang terbanyak kunjungan wisman ke Indonesia.

“Ini menjadi kendaraan yang efektif untuk menyantolkan branding Wonderful Indonesia, mempromosikan pariwisata Indonesia di pasar Asia karena target terbesar wisman kita 2015-2019 adalah Asia, termasuk Tiongkok,” ungkapnya.

Gambaran efektivitasnya sangat simpel. Aktivitas di Stadion Santiago Bernabeu, markasnya El Real di Madrid setiap hari ribuan orang berkunjung, membeli tiket USD 20. Dengan kurs Rp 13.500, artinya sudah Rp 270 ribu hanya untuk Tour Bernabeu saja. Harga itu sudah lebih mahal dari tiket masuk kelas ekonomi di Stadion GBK. Kalau pertandingan? Harganya bisa lima kali lipat dari harga tour. Dan biasanya, stadion selalu penuh.

“Dengan ini nama Wonderful Indonesia semakin mendunia, semakin banyak dikenal orang. Ada pepatah, tak kenal maka tak sayang. Kalau dibalik, jika mau disayang, ya harus dikenal dulu. Tampil di La Liga adalah salah satu caranya,” kata mantan Dirut PT Telkom itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka