Seorang murid hendaklah memiliki sifat ridho atas suratan takdir yang telah Allah SWT tetapkan untuknya sebagaimana wasiat Nabi SAW kepada Ibnu Abbas RA :
واعلَمْ أنَّ ما أخطَأَكَ لم يَكُن لِيُصِيبَكَ ، وما أصابَكَ لم يَكُن ، ليُخطِئَكَ ،
“Dan ketahuilah bahwa setiap apa saja yang (ditetapkan) luput darimu, maka tidak akan pernah menimpamu, dan setiap apa saja yang (ditetapkan) menimpamu maka tidak akan pernah terluput darimu”[HR:Al Hakim].
Apabila keyakinan dan pemahaman tersebut telah tertanam di dalam hati sorang murid, niscaya hatinya akan menjadi tenang dan pasrah atas apapun ketentuan Allah SWT untuknya.
Dalam segala hal, seorang murid hendaklah mengutarakan permintaannya kepada Allah SWT sebagaimana firman-Nya:
وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِن فَضْلِهِ
“…….dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. ….. [QS: An-Nisa/4 ayat: 32)”.
Dan Nabi SAW bersabda:
وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فاسْتَعِنْ باللَّهِ
“Jika engkau meminta sesuatu, mintalah kepada Allah” [HR:Turmudzi].
Dalam Hadits yang lain Nabi SAW bersabda:
لِيَسألْ أحدُكم ربَّهُ حاجتَهُ كلَّها، حتى يسألَه شِسْعَ نعلِه إذ انْقَطعَ
“Hendaklah salah seorang diantara kalian memohon kepada Tuhannya untuk setiap apa yang ia hajatkan tak terkecuali ketika tali sandalnya terputus”[HR:Turmudzi].
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid