Dihikayatkan pernah terjadi di kalangan ulama salaf seseorang yang mengalami kesulitan dalam hidupnya sehingga dia sempat berangan-angan untuk meminta bantuan kepada saudara-saudaranya, kemudian ia bermimpi dan di dalam impiannya tersebut dia melihat seseorang berkata kepadanya : “jika seorang murid bisa mendapatkan setiap apa yang diinginkannya dari Allah SWT, apakah pantas hatinya berpaling kepada seorang hamba?” lantas ia terbangun dari tidurnya dan tersadar hingga menjadi orang yang berhati sangat kaya.
Seorang murid hendakah berperilaku mulia, menjunjung tinggi Sunnah Nabi SAW dalam segala hal dan mengagungkan Ahlul Bait serta para sahabat Nabi SAW.
Hal tersebut merupakan suatu kewajiban mutlak bagi setiap muslim dan tidak perlu diperdebatkan lagi, sebab dalam beberapa ayat Al-Qur’an Allah SWT telah menegaskan tentang kewajiban mengagungkan dan menghormati Nabi SAW sebagaimana mestinya bahkan ketaatan atas Nabi SAW dijadikan tolak ukur ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT.
Barang siapa yang tidak rela dan patuh atas ajaran dan perintah Nabi SAW, maka ia termasuk orang-orang yang tidak beriman dan mendapatkan ancaman siksa yang sangat pedih.
Abu Al Fadl Sayid Abdullah Bin Muhammad Siddiq Al Ghumari RA juga mengemukakan bahwa seorang murid wajib menghormati dan mengagungkan sosok yang ia jadikan sebagai syekhnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid