Jakarta, Aktual.com — Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso resmi dicopot sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri. Pria yang disapa Buwas itu digeser menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional, yang sebelumnya dijabat oleh Komjen Anang Iskandar.

Pencopotan Buwas itu dilakukan pasca Bareskrim melakukan serangakaian pengungkapan kasus di Pelindo II dan sejumlah kasus lainnya yakni, kasus korupsi penjualan kondensat dan kasus di Pertamina Foundation.

Belum lagi pencopotan Buwas adanya intervensi dari Dirut PT Pelindo II dengan menelepon para pejabat tinggi ketika Bareskrim melakukan penggeledahan di Kantor Pelindo II, Jumat (28/8).

Menilik hal tersebut relawan Jokowi, Ferdinand Hutahean meminta Presiden Joko Widodo langsung mengambil sikap, karena sudah menganggu penyidikan yang dilakukan Bareskrim dalam mengungkap kasus di Pelindo II.

“RJ Lino sebaiknya dipecat segera dan selidiki kasusnya hingga tuntas. Presiden harus tunjukkan perang dengan mafia bukan main-main semata,” kata Ferdinand kepada Aktual.com, Jumat (4/9).

Dia pun meinta, kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla agar sejalan dengan Presiden Jokowi untuk memerangi mafia di negara ini. “Dan kepada Wapres JK kami minta agar berada dibarisan Jokowi dalam pemberantasan mafia dan korupsi dan tidak bersikap berbeda dengan presiden.‬”

Perlu diketahui, RJ Lino mengirimkan pesan pendek ke Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan, Menteri BUMN Rini Soemarno terkait penggeledahan. Bahkan RJ Lino menyebutkan Menteri Rini Soemarno menelepon Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk menyampaikan perihal penggeledahan ini.

Tidak itu saja, bahkan saat penggeledahan dilakukan, Menteri Bappenas Sofyan Djalil menelepon RJ Lino. Pembicaraan telepon ini oleh RJ Lino dibuat terbuka hingga para wartawan bisa mendengarkan. Sofyan Djalil mengaku menelepon Lino karena empat dan juga ingin tahu apa yang menimpa Lino.

Jumat lalu, Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri menggeledah kantor PT Pelindo II di Pelabuhan Tanjung Priok. Penggeledahan dilakukan terkait dugaan korupsi pengadaan mobil crane.

“Ada pengadaan mobile crane yang kami duga tak sesuai aturan. Maka itu kami geledah untuk mencari alat-alat bukti,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigadir Jenderal Victor Edison Simanjuntak saat dikonfirmasi.

Penggeledahan dilakukan sekira pukul 13.00 WIB. Hingga saat ini penyidik masih mencari barang bukti berupa dokumen dan komputer yang berkaitan dengan dugaan korupsi ini di kantor Pelindo II.

Victor juga mengatakan akan memeriksa Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino terkait kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane dan simulator kapal di perusahaannya. “Tentu akan kami periksa. Saya langsung yang geledah di ruangan beliau,” kata Vicktor Simanjuntak.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu