Jakarta, Aktual.com — Direktur Wilayah Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk Indonesia Steven Tabor mengatakan sektor layanan perdagangan elektronik (e-commerce), pariwisata serta kelautan bisa menjadi sumber pertumbuhan baru bagi perekonomian nasional.
“Tiga sektor ini bisa meningkatkan lapangan pekerjaan dan membantu perekonomian Indonesia,” kata Tabor dalam seminar di Jakarta, Rabu (27/1).
Tabor menjelaskan layanan perdagangan elektronik saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia, dan kembali menggairahkan kegiatan perekonomian serta sektor konsumsi yang sempat lesu dalam beberapa tahun terakhir.
Potensi dari perdagangan elektronik ini, kata dia, sangat besar yaitu bisa mencapai angka transaksi hingga Rp25 triliun pada 2016 dengan peningkatan jumlah pelanggan hingga kisaran 49 juta.
“Jumlah ini meningkat dari potensi nilai transaksi ‘e-commerce’ di Indonesia yang tercatat pada 2015 yaitu sebesar Rp18 triliun dengan jumlah pelanggan mencapai 37 juta,” kata Tabor.
Selain itu, Tabor menambahkan, sektor pariwisata makin memperlihatkan potensinya, apalagi Indonesia memiliki daerah tujuan wisata yang lebih beragam dibandingkan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
“Indonesia memiliki ribuan tempat wisata sehingga sektor pariwisata bisa makin berkembang, apalagi saat ini ada penerbangan murah di seluruh kawasan Asia Pasifik,” katanya.
Menurut dia, target jumlah kunjungan wisatawan asing pada 2019 sebesar 20 juta orang dan tambahan devisa hingga Rp240 triliun bisa tercapai apabila pemerintah serius untuk menggarap sektor pariwisata.
Sektor ketiga adalah sektor kelautan dan perikanan yang saat ini permintaannya sedang tinggi dari Tiongkok, Jepang dan Korea, apalagi penegakkan hukum atas pencurian ikan telah dilakukan secara tegas oleh pemerintah.
“Sektor maritim permintaannya sedang meningkat, Indonesia bisa memenuhi ini, agar kinerja ekspor nasional bisa kembali meningkat,” jelasnya.
Secara keseluruhan, Tabor optimistis perekonomian Indonesia bisa bertahan dari perlambatan global dan mampu mengatasi segala tantangan, karena memiliki potensi yang unik serta pemerintah mempunyai keinginan untuk menjaga kestabilan dengan konsisten melakukan reformasi di berbagai bidang.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka