Jakarta, Aktual.com — Indonesia merupakan pasar digital terbesar di kawasan ASEAN. Terlebih dengan dimulainya MEA per tanggal 1 Januari 2016 lalu. Dengan adanya hal tersebut, Pasar e-Commerce diprediksi akan tumbuh 7,2 kali lipat atau sekitar USD 130 miliar dalam lima tahun ke depan. Sementara itu, potensi pasar digital di sektor industri lain masih belum digarap secara maksimal. Seperti digitalisasi sektor pertanian, pariwisata, transportasi, properti, kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
Terkait dengan hal tersebut, para pelaku bisnis digital berkumpul membentuk Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia (ADEI) sebagai wadah untuk memajukan perekonomian Indonesia yang berbasis teknologi digital . Hal tersebut diungkapkan oleh Frans Budi Pranata, CFO Zalora sekaligus Ketua Dewan Pembina ADEI pada acara Deklarasi yang dilaksanakan di Marquee, Cyber Tower 2 Jakarta, Senin (01/02).
“Para pelaku usaha digital, praktisi digital dan Akademisi yang memiliki ‘passion’ di ranah digital harus bersatu untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu dibentuklah Asosiasi Digital Entrepreneur Indonesia ini sebagai wadah untuk memajukan perekonomian Indonesia yang berbasis teknologi digital,” ungkap Frans, kepada Aktual.com.
Dengan adanya ADEI, akan menciptakan suatu hubungan yang akan membantu para pelaku industri dan pemerintah dalam berbagai aspek yang tentunya berguna untuk pemanfaatan teknologi digital.
“Jadi ADEI akan berfungsi sebagai hubungan yang membantu para pelaku industri dan pemerintah dalam berbagai aspek untuk mempercepat pemanfaatan teknologi digital, sehingga dapat berkontribusi dalam menciptakan digipreneur ,” timpal CEO & Founder Digital Enterprise Indonesia sekaligus Ketua Umum ADEI, Bari Arijono.
Sekedar informasi, ADEI digagas di bulan Oktober 2015 oleh beberapa pelaku industri digital, antara lain, Frans Budi Pranata (CFO Zalora Indonesia), Bari Arijono (CEO & Founder Digital Enterprise Indonesia), Handito Joewono (Chief Arrbey & KADIN), Bayu Prawira Hie (Founder IBC & KADIN), Prof. Roy Sembel (Dean IPMI Business School), Alfred Boediman (VP Samsung RIN), Herwinto Sutantyo (XL Digital Business Advisor), Joedi Wisoeda (Ascend Country Director), Michael Abimanyu (Chairman DEI), Wilson Partogi (CEO Ladova).
Artikel ini ditulis oleh: