Jakarta, Aktual.com — Guna menggarap proyek Light Rail Transit (LRT), PT Adhi Karya Tbk (Persero) mengaku sudah mengirimkan beberapa pegawainya ke luar negeri untuk belajar mengenai LRT meskipun nantinya akan diambil alih pemerintah dan akan kembali ditenderkan dalam pengelolaannya.

“Kita sendiri sudah kirim orang sekolah ke Singapura dan China untuk belajar pengelolaan kereta LRT,” kata Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan saat ditemui di Kementerian BUMN, Senin (27/7).

Saat ini Adhi Karya tengah menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres)‎ mengenai penunjukan Adhi untuk membangun terlebih dahulu jalur sarana dan prasarana LRT sebelum nantinya proyek tersebut akan dibeli oleh Pemerintah.

Nantinya, kata Kiswo, jika pengelolaan LRT akan ditenderkan, pihaknya juga akan menjadi peserta tender‎ demi mendapatkan wewenang dalam pengoperasian LRT.

Lebih lanjut Kiswo meminta kepada Pemerintah agar segera melakukan pembayaran proyek tahap I tanpa harus menunggu proyek selesai. Pihaknya setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp 7 triliun untuk membangun LRT di tahap I untuk rute Cibubur-Dukuh Atas. Di akhir 2016 harapannya pemerintah dapat membayar proyek itu sekitar Rp 3 triliun.

“Saya berharap nanti akhir 2016 bisa bayar separo, biar nanti bisa cepet bangunnya,‎ jadi tidak nunggu tahap I selesai baru bangun yang Bekasi-Cawang, kelamaan,” tutupnya.‎

Artikel ini ditulis oleh:

Eka