Sekjen Pena 98 Adian Napitupulu memberikan keterangan kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Sekretariat Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Jakarta, Sabtu (25/6). Dalam pernyataannya Pospera meminta Teman Ahok untuk menghentikan kekerasan verbal yang terjadi dan meminta maaf karena Pospera bukan merupakan sayap partai. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu menceritakan tingkah laku Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bernyali ciut di depan Ketua Umum Partai berlambang banteng, Megawati Soekarnoputri.

Ketika itu, Megawati bersama Presiden dan Ahok berangkat dalam 1 mobil menuju Rapimnas Partai Golkar. Menurut Adian, peristiwa itu bukan lagi signal senter tapi sudah signal mercu suar, jelas, terbuka. Bahkan 6 cagub yg sudah diseleksi PDI Perjuangan pun tidak mengalami keistimewaan seperti yang itu (bersama dengan Megawati dalam 1mobil).

“Istilah kata, kalau calon menantu, calon mertua dan wali besan sudah duduk satu mobil, maka jadi tidaknya pernikahan tinggal menunggu keberanian si calon menantu menyampaikan keinginannya,” kata Adian, Sabtu (30/7).

Sayangnya dimomentum indah luar biasa itu Ahok justeru grogi dan langsung putus asa, lidah nya kelu, bibir bergetar tanpa suara untuk menyampaikan minta dukungan partai PDI. Namun tiba-tiba Megawati berinisiatif dan menyatakan ‘Partai punya mekanisme’.

“Ahok tidak merespon, seharusnya dia tanya mekanisme apa dan bagaimana Bu? Obrolan yang sudah menjurus keputusan kemudian berlanjut dengan obrolan lain yang tidak ada hubungannya,” ujar Adian.

Disaat genting itu pikiran Ahok berkelana sendiri, mengkhayal sendiri dan bingung sendiri tanpa berani bertanya tentang Mekanisme yang dimaksud Megawati.

“Jika percakapan dalam mobil itu jadi film, mungkin penonton akan berteriak sama sama. yeee elo Hok, cuma ngomong aja susah bener, Ego lo kegedean atau nyali yang kekecilan. Ternyata Ahok masih ABG, mau menikah tapi nggak berani ambil tanggung jawab, mau melamar tapi takut syarat. Diluar ngomong keras tapi pas ketemu Ibu Megawati dengkul lemas,” ejek Adian.  (Dadang Sah)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid