Adil itu sebab keselamatan. Ia ibarat modal pokok dalam perdagangan. Sedang ihsan (amal kebaikan) itu sebab keberhasilan-kebahagiaan. Ia ibarat laba perdagangan.
Seseorang yang berbuat adil tanpa mengerjakan amal-kebaikan, ibarat perniagaan yang cuma menggunakan modal tanpa berbuah laba. Tidak buruk; setidaknya sudah punya modal awal.
Yang lebih tragis adalah fenomena kehidupan bangsa dengan defisit keadilan diiringi paceklik kebaikan. Bangsa seperti itu tak cukup modal keselamatan dan tak punya prospek laba kemajuan-kebahagiaan.
Mimpi kebahagiaan dan kemajuan hidup berbangsa hanya bisa diraih manaka penyelenggara dan warga negara sama-sama berjuang menegakkan keadilan dan menyuburkan amal kebajikan.
Belajar Merunduk, Yudi Latif
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin