Jakarta, Aktual.co —Kasus pemerasan yang dilakukan oleh pihak yang mengaku sebagai admin di akun twitter bernama @triomacan2000, ternyata pernah juga dialami oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Namun Ahok mengaku kalau dirinya saat itu menolak permintaan si admin yang meminta digelontorkan sejumlah uang. Saat ditanya jumlah uang yang diminta oleh oknum tersebut, dia juga mengaku sudah lupa. 
“Enggak ingat, entar kalau ngomong dibilang fitnah, enggak ada bukti waktu ngomong itu,” ujarnya di Balaikota DKI, Selasa (4/11).
Selain itu Ahok juga saat itu mengaku enggan melapor ke kepolisian mengenai pemerasan itu. “Kan percuma, bukti enggak ada. Bisa saja (@triomacan2000) dijebak, tapi kan enggak ada waktu menjebak-jebak begituan.” 
Sedangkan saat diminta tanggapannya mengenai ditangkapnya admin @triomacan2000, Ahok mengaku tidak peduli.
“Jangan bergembira di atas penderitaan musuhmu,” ujarnya pendek.
Pada tahun 2012 lalu akun @Triomacan2000 diketahui sempat menyebut Ahok terlibat kasus korupsi pembangunan puskesmas yang melibatkan adiknya. Tak hanya itu, Ahok juga dituduh korupsi dana APBD dan diserang isu rasial saat pencalonan dirinya menjadi Wakil Gubernur DKI.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga pengelola @Triomacan2000 ditangkap oleh Jajaran Subdit Cyber Krimsus Polda Metro Jaya baru-baru ini. Mereka terbukti memeras dengan modus pemberitaan negatif. 
Ketiganya masing-masing Edy Syahputra, Raden Nuh, dan Harry Koes. Mereka diduga melakukan tindak pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Artikel ini ditulis oleh: