Sunset di Pantai Pulau Merah (Source: Advertorial)
Sunset di Pantai Pulau Merah Banyuwangi (Source: Advertorial)

Bandung, Aktual.com- Pemprov Jakarta Barat (Jabar) akan memanfaatkan jalur pantai selatan Jawa Barat sepanjang 400kilometer dengan penanaman pohon pisang atau ‘Banana Green Belt’. Program yang mengadopsi negara Mexico ini dimaksudkan untuk membangun ekonomi pertanian masyarakat setempat sekaligus menjaga kondisi lingkungan pesisir pantai Jabar selatan.

“Kalau di Meksiko, banana green belt itu untuk bayar utang luar negeri, ketika menandatangani pembayaran utang luar negeri, ditulis pake pisang,” ucap Asisten Ekonomi Pembangunan Pemprov Jabar, Deni Juanda, di Bandung, Kamis (1/12).

Menurutnya, program tersebut merupakan ide Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, guna menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat. Pohon pisang akan ditanam berderet di atas lahan seluas 4Ha perkilometernya.

“Yang jelas ditanam dari daerah pariwisata Pangandaran sampai Ciletuh (Kabupaten Sukabumi). Kita sudah manage dengan baik,” katanya.

Menurutnya, sudah ditentukan ada dua jenis pisang yang akan ditanam, yakni pisang raja buluh dan pisang cavendish. Kedua jenis pisang ini dipilih berdasarkan studi yang dilakukan para ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB), karena bernilai ekonomi tinggi.

“Kita kerjasama dengan IPB untuk masalah jaminan kualitas, agar nanti benihnya itu berstandar dan pisang yang dihasilkan memiliki dimensi yang sama. Jadi tidak sisirnya tidak kuncup ke bawah,”

Untuk pasca panen, lanjut dia, akan dijamin pembelian produknya oleh Badan Usaha Milik Daerah yang fokus memproduksi olahan bahan baku komoditas tersebut. Langkah ini dilakukan untuk kesinambungan produksi, jangan sampai masyarakat psimistis dengan penjualan pasca panen.

“BUMD sedang menyiapkan ke mana hasil itu dijual. Pisang kan bisa dibuat dalam bentuk tepung. Kalau di Korea, pisang itu diekspor dalam bentuk juice,” ucap Deni.

Untuk meringankan, pemerintah akan membagikan bibit secara gratis. Masyarakat tinggal menyiapkan lahan sekaligus kesediaan memelihara dari penanaman sampai panen.

“Masyarakat itu asal ada jaminan dibeli, mereka mau. BUMD sendiri harus menjamin itu dibeli dan tengah menyiapkan ke mana hasil itu dijual,” papar Deni.

Deni menambahkan, pihaknya yakin program tersebut berjalan, terlebih sarana jalan jalur pantai selatan dari Pangandaran sampai Palabuanratu Sukabumi hampir 100persen mulus. Sehingga, cukup memudahkan masyarakat untuk menjalankan aktivitas ekonominya.

“Bagaimana caranya ekonomi masyarakat Jabar selatan berjalan dengan baik. Apalagi jalannya sudah bagus, lebar 6 meter sampai 7 meter sejauh 400 kiloneter,” pungkas dia.

*M. Jatnika

Artikel ini ditulis oleh: