Jakarta, Aktual.com — Ada persoalan besar dan mengancam bagi rakyat, tersembunyi dibalik restrukturisasi dengan cara revaluasi aset BUMN yang sedang gencar dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian BUMN.

Direktur Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamudin Daeng yang juga sekaligus Kepala Pusat Kajian Ekonomi Politik Universitas Bung Karno mengatakan, kebijakan revaluasi agar nilai aset perusahaan menjadi terjamin sebagai landasan BUMN untuk mencari pinjaman yang memang sengaja didorong oleh pemerintah.

“Mengapa revaluasi aset, agar BUMN bisa mencari utang dan asetnya terjamin. Ini acaman yang besar bagi BUMN sendiri. Ini akan menjadi sasaran dari dana asing yang nganggur akan masuk ke BUMN kita,” ungkap Daeng dalam diskusi Percepatan Pembangunan Infrastruktur Vs Restrukturisasi BUMN di kawasan Cikini Jakarta, Minggu (31/1).

Lebih lanjut Daeng menjelaskan bahwa pemerintah sedang mengalami tekanan yang berat, selama ini pendapatan bertumpuk kepada sektor komoditas, namun sekarang harga konoditas jatuh, sehingga mengganggu penerimaan negara.

Dengan demikian pemerintah berupaya mendorong BUMN melakukan revaluasi aset agar menjadi landasan BUMN mencari pinjaman utang luar negeri.

“Maka jadikanlah BUMN sebagai pendapatan luar negeri, jadi BUMN di dorong meminjam pinjaman luar negeri dan itu skenario dibalik restrukturisasi melalui revaluasi aset,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka