Kabul, aktual.com – Penerbangan internasional di Afghanistan kembali beroperasi setelah sempat terhenti ketika Taliban menguasai negara tersebut. Maskapai FlyDubai menjadi yang pertama melaksanakan penerbangan internasional ke Afghanistan, yang merupakan afiliasi dari maskapai Emirates.
Pada hari Rabu (15/11/2023), pesawat FlyDubai sukses mendarat di Bandara Internasional Kabul. Maskapai ini berencana untuk menjalankan penerbangan dua kali sehari menuju Kabul.
Wakil perdana menteri Taliban, Abdul Ghani Baradar menggambarkan pengoperasian kembali penerbangan tersebut sebagai indikator pemulihan keadaan wilayah udara Afghanistan menjadi kondisi yang aman dan sesuai dengan norma konvensional, sehingga dapat mengakomodasi berbagai jenis penerbangan.
“Ini menunjukkan bahwa semua bandara di Afghanistan kini dilengkapi dengan fasilitas yang diperlukan dan mematuhi layanan standar,” kata pernyataan itu seperti dilansir dari Independent, Kamis (16/11).
Sementara itu, ketika diminta memberikan komentar, FlyDubai mengacu pada pernyataan yang dikeluarkan pada Oktober 2023 yang menyatakan rencana untuk melanjutkan penerbangan. Pertemuan tersebut tidak membahas aspek keamanan terkait dengan operasi di Afghanistan.
Pada bulan Mei tahun sebelumnya, Taliban telah menandatangani suatu kesepakatan yang memberikan izin kepada perusahaan dari Emirat untuk mengelola tiga bandara di Afghanistan. Sesuai dengan perjanjian tersebut, GAAC Solutions, perusahaan yang berbasis di Abu Dhabi, bertanggung jawab atas pengelolaan bandara di Herat, Kabul, dan Kandahar.
Dua maskapai penerbangan Afghanistan, yaitu Kam Air dan Ariana Afghan Airlines, melaksanakan penerbangan dari Kabul menuju berbagai destinasi seperti Dubai, Moskow, Islamabad, dan Istanbul.
Pengoperasian kembali penerbangan terjadi setelah pada hari Senin, jurnalis dari Associated Press menyaksikan utusan Taliban Afghanistan untuk Uni Emirat Arab (UEA), Badruddin Haqqani, berjalan melintasi Airbus A380 sambil melihat kursi kelas bisnisnya di Dubai Air Show.
Emirates, yang telah menjalin kemitraan lama dengan Amerika Serikat, telah menjadi tuan rumah bagi perwakilan diplomatik Afghanistan selama bertahun-tahun di bawah pemerintahan Taliban dan masa lalu yang didukung oleh Barat. Mantan presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, terlihat di negara itu segera setelah melarikan diri dari serangan Taliban pada tahun 2021.
Sebelumnya, semua maskapai penerbangan internasional menyetop penerbangan ke Afghanistan setelah Taliban merebut kekuasaan pada bulan Agustus 2021, yang terjadi setelah pasukan AS dan NATO mundur dari negara tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain