Jakarta, Aktual.com — Jajaran Self Regulatory Organization (SRO), seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) menjalin kerja sama dengan PT Link Net Tbk untuk meningkatkan layanan jaringan pasar modal.

Dengan kerja sama ini, jaringan yang disebut dengan JTPM (Jaringan Terpadu Pasar Modal) ini, ke depannya akan semakin kencang kecepatannya atau bandwidth-nya, sehingga akan mempermudah investor bertransaksi.

Menurut Direktur BEI, Alpiano Kianjaya, peran JTPM kian penting seiring era online trading yang semakin vital.

Ia menegaskan, saat online trading booming di 2010, rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan secara signifikan menjadi 105.790 kali transaksi. Dibanding 2006 (19.880 kali), atau 2009 (87.040 kali).

“Dan sekarang semakin bertumbuh lagi hingga mencapai 216.192 kali transaksi pada 17 Februari 2016 lalu,” terang dia di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (19/2).

Kerja sama ini, kata Alpino, merupakan perpanjangan kontrak selama 5 tahun ke depan yang berlaku sejak 30 Desember 2015 ini. Nanyinya, Link Net akan menyediakan layanan koneksi data berkecepatan tinggi melalui JTPM.

JTPM merupakan jaringan telekomunikasi dan data yang digunakan untuk menghubungkan antara BEI, KPEI dan KSEI dengan pihak pemerintah. Selain dapat diakses oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga bisa diakses ke Anggota Bursa, Bank Kustodian, dan Bank Umum.

CEO Link Net, Richard Kartawijaya menambahkan, pihaknya berjanji akan terus bekerja sama dengan BEI untuk menyediakan koneksi data dalam mendukung kegiatan pasar modal.

“Dengan perpanjangan kerja sama ini, kami juga akan meningkatkan kecepatan (bandwidth) JTPM menjadi 20 megabit per detik (megabytes per second/Mbps) dari yang selama ini hanya 10 Mbps,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan