“Kami lakukan penarikan, dan ditukar dengan gas elpiji non subsidi 5 kg. Pengelola wajib menukar, tiga tabung elpiji dengan satu tabung gas 5 kg, kalau cuma ada dua, maka sisa biaya dibayarkan oleh pemilik.”
Ketua Hiswana Migas wilayah I Bogor Bahriun menyebutkan, terjadi peningkatan penggunaan gas elpiji 3 kg di wilayah Kota Bogor. Peningkatan penggunaan tersebut membuat pasokan gas bersubsidi menjadi cepat habis.
Menurutnya, meningkatnya jumlah penggunaan juga berkaitan dengan cuaca, serta musim hajatan. Selain itu penggunaan yang tidak tepat sasaran juga ikut mempengaruhi pasokan.
“Cuaca hujan seperti ini juga berpengaruh pada tabung gas, karena dingin jadi gas di dalam tahung jadi beku, dikira sudah habis,” katanya.
Bahriun menyebutkan, agar tabung gas tidak dingin, warga dapat menjemur tabung gas di sinar matahari selama lima menitan, agar suhu di dalam tabung kembali normal dan gas mengalir lancar.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu