Jakarta, Aktual.com – PT PLN (Persero) meminta untuk tidak membesar-besarkan pemberitaan mengenai kenaikan tarif listrik. Hal ini utuk meredam masyarakat supaya tidak memberikan respon yang bergejolak.
Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto mengungkapkan bahwa efek informasi kenaikan tarif listrik telah membuat masyarakat tertekan dan stres. Sementara sanggahnya, pencabutan subsidi yang menyebabkan kenaikan tarif itu dilakukan kepada masyarakat yang memang tidak berhak menerima subsidi.
“Yang dicabut itu subsdi tidak tepat sasaran. Tolong dibantu ya, karena kalau yang nggak tahu, kasihan dan mereka jadi stres,” jelasnya di Jakarta, Senin (12/6).
Menurutnya fluktuasi tarif listrik merupakan hal yang harus dipahami oleh masyarakat, mengingat PLN sebagai perusahaan, tentunya mendapat banyak tantangan.
Dia mengingatkan bahwa PLN juga pernah menurunkan harga tarif listrik. Sehingga ketika ada kenaikan, dia meminta masyarakat memahami hal itu, terutama mengenai pencabutan subsidi 900 VA terhadap 19 juta pelanggan.
“Kita punya pengalaman tahun 2015 ke 2016 tarif listrik turun Rp110, itu mencapai 11 persen tapi kalian nggak ada yang memberitakan, begitu di just Rp6 perak saja kalian sudah ribut ramai gitu loh, please ya,” pungkasnya.
(Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka