Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur bakal mengamankan prasasti “Ayo Berprestasi” berupa batu berwarna putih keabu-abuan berbobot sekitar 80 ton, yang ditempatkan di alun-alun dengan memberikan lapisan tertentu semacam vernis agar tidak rusak.
“Batu ini akan kita lapis dengan lapisan semacam vernis agar tidak rusak, sebab setelah itu akan diberi tulisan ‘Ayo Berprestasi’, kata kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Bojonegoro Andi Tjandra, di Bojonegoro, Senin (12/1).
Ia menjelaskan batu prasasti “Ayo Berprestasi” akan menjadi titik sentral bangunan yang ada di sekitarnya, antara lain, Masjid Agung Darussalam, gedung pemkab berlantai tujuh, dan pendopo pemkab.
Oleh karena itu, posisi batu yang lebarnya 5,4 meter dengan titik tertinggi 3,8 meter ditanam sedalam 1 meter untuk menyesuaikan dengan bangunan yang ada di sekitarnya, termasuk bangunan pasar kota yang rencananya juga akan dibangun kembali.
“Kalau batu prasasti ini terlalu tinggi akan menutupi bangunan lainnya, seperti pendopo pemkab, sehingga dari segi seni kurang tepat,” jelas dia.
Sesuai rencana, menurut dia, pendopo pemkab yang ada akan dibongkar dan akan menjadi halaman pemkab, sedangkan rumah dinas yang ada di belakangnya akan dibangun pendopo pemkab.
“Posisi batu ini ditempatkan sama dengan posisi batu ketika awal ditemukan di tepi jalan raya di Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang,” tuturnya.
Yang jelas, katanya, ide menempatkan batu sebagai prasasti “Ayo Berprestasi” di alun-alun tersebut berasal dari Bupati Bojonegoro Suyoto, dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan prestasi.
“Sesuai rencana di sekitar batu prasasti ini akan diisi dengan catatan prestasi pemkab, juga berbagai lapisan masyarakat lainnya, yang bisa dibaca masyarakat yang berkunjung ke lokasi batu prasasti,” paparnya.
Sejumlah pekerja dengan berbagai peralatan menata batu prasasti “Ayo Berprestasi”, yang tiba di lokasi alun-alun kota, sejak 7 Januari. Pengerjaan penataan batu prasasti “Ayo Berprestasi” di daerah setempat menjadi tontotan warga yang datang secara bergantian.
Sebeumnya, proses memindahkan batu berbobot sekitar 80 ton dari tempat asalnya di Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang, sampai di alun-alun dengan mengerahkan sejumlah alat berat membutuhkan waktu tiga hari.
Artikel ini ditulis oleh:














