Jakarta, Aktual.co — Pimpinan Umum Pepabri, Jend (Purn) TNI Agum Gumelar mengatakan, euforia kebebasan sebagai dampak pengaruh globalisasi menjadi ancaman Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kondisi ini harus diwaspadai bersama dan tidak boleh dianggap sepele sebab kebebasan yang kebablasan akan mengancam NKRI,” kata Agum, di Makassar, Kamis (22/1).
Euforia kebebasan itu akan memecah-belah bangsa. Sebagai gambaran, beberapa waktu beredar selebaran yang meminta TNI keluar dari wilayah konflik Poso, Sulteng. Hal ini dinilai sebagai upaya-upaya untuk memecah-belah TNI dan Polri.
Selain menyoroti pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, dirinya juga menyampaikan apresiasi pada masyarakat Sulsel yang dinilai memiliki karakter yang unik dan dinamis.
Mantan Pangdam VII/WIrabuana ini pun bernostalgia ketika bertugas di Sulsel. Menurutnya, pada 1998 terjadi kasus kerusuhan yang dipicu oleh terbunuhnya bocah oleh warga keturunan yang tidak waras.
Ketika itu pihaknya telah menemukan dua ‘mutiara’ terpendam di tengah kecamuknya situasi kerusuhan. Seorang remaja belia yang berprofesi sebagai tukang becak, tidak ikut menjarah toko-toko seperti yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya.
“Keberhasilan yang ada itu adalah keberhasilan kita semua, masyarakat juga berperan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:

















