Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi XI DPR RI menunggu nama yang akan diusulkan Presiden Joko Widodo untuk kemudian menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebelum dipilih menjadi Gubernur Bank Indonesia menggantikan Agus Dermawan Wintarto Martowardojo.
“Kami masih dalam posisi menunggu usulan dari Presiden Joko Widodo,” kata anggota Komisi XI DPR RI H Willgo Zainar, di sela kunjungan ke Pondok Pesantren NW Nurul Haramain, bersama Deputi Gubernur BI Sugeng, dan Kepala Kantor Perwakilan BI Nusa Tenggara Barat Achris Sarwani, di Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (27/1).
Agus Dermawan Wintarto Martowardojo yang lahir di Amsterdam, Belanda, pada 24 Januari 1956, akan mengakhiri masa bhaktinya sebagai Gubernur BI pada Mei 2018.
Willgo menyebut Agus Martowardojo adalah sosok Gubernur BI yang “perfectsionist” atau ingin semua berjalan secara sempurna sesuai visi-misi bank sentral.
“Beliau tipe orang yang ‘perfectsionist’ ingin semua berjalan secara sempurna, ‘governance’ sesuai aturan dan tata kelola yang baik,” ujar politisi Partai Gerindra daerah pemilihan NTB ini.
Sejak duduk di Komisi XI DPR RI pada 2014, kata dia, BI dibawah kepemimpinan Agus Martowardojo, mampu menjaga stabilitas moneter, sistem pembayaran, inflasi dan nilai tukar rupiah tetap terkendali dengan baik.
Anggota Badan Anggaran DPR RI ini juga memberi penilaian terhadap sosok mantan Menteri Keuangan itu adalah orang yang sangat menguasai mikro dan makro ekonomi.
“Hal itu tampak dari kecermatan analisa dan kemantapan dalam pengambilan keputusan menjadi ‘confidence’ pasar yang kuat,” ucapnya pula.
Willgo menambahkan Gubernur BI ke-16 itu juga tidak pernah ragu-ragu dalam menetapkan arah kebijakan yang telah melalui internal proses secara detail dan cermat.
Agus Martowardojo juga sosok pemimpin yang mampu memanfaatkan dan mengarahkan sumber daya manusia di BI, sesuai visi-misi dan tugas bank central secara baik sekali.
“Secara pribadi, beliau orang yang mampu mengingat nama orang dan peristiwa jauh di atas rata-rata orang kebayakan. Dalam menjawab pertanyaan juga sangat sistematis dan runtun sehingga mudah dicerna dan rasional. Ini kesan pribadi saya pada seorang Agus Martowardojo, yang segera mengakhiri masa bhaktinya,” ucap Willgo.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka