Sawah kekeringan akibat dampak EL Nino

Jakarta, aktual.com – Masuk ke tahun baru, Indonesia kini dihadapkan pada ancaman baru, yaitu potensi kekeringan di beberapa wilayah, meskipun sedang musim hujan.

Informasi ini diberikan oleh Ahli klimatologi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, melalui akun X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).

Erma menjelaskan bahwa dominasi angin monsun timuran, yang umumnya terkait dengan musim kemarau, diproyeksikan akan terjadi, yang kemudian berdampak pada penguatan fenomena El Nino. Kondisi kekeringan, khususnya, diperkirakan akan terjadi di wilayah pulau Jawa.

“Kekeringan belum berakhir di Jawa! Angin monsun timuran yang identik dengan musim kemarau kembali dominan di atas Jawa. Ini semakin menegaskan El Nino melemahkan monsun baratan sehingga kemarau lebih panjang, menunda musim hujan, dan mengubah sifat musim hujan menjadi lebih kering,” ungkap Erma.

Ini disebabkan oleh kedatangan udara kering dari selatan Jawa dan Australia, yang sedang mengalami musim panas. Kondisi ini menyebabkan Pulau Jawa mengalami cuaca panas dan kering, meskipun seharusnya musim hujan.

Penguatan El Nino yang dimulai sejak bulan Desember diperkirakan akan berlanjut hingga bulan Januari 2024. Dampaknya mencakup penurunan suhu permukaan laut dan perubahan termoklin di Papua, yang akan menghambat pembentukan awan dan hujan.

Pola fenomena El Nino serupa terjadi pada tahun 1997, yang ditandai dengan defisit curah hujan yang signifikan.

“Lalu sampai kapan panas dan kering ini? Setidaknya selama dasarian 2-3 Desember kita di Jawa masih harus bersabar menunggu hujan. Meski begitu, kita juga mesti bersiap dengan hujan ekstrem yang dapat terjadi pasca dry spells. Ingat, El Niño masih 5-6 bulan lagi hingga Mei 2024!” tulisnya dalam cuitan terpisah.

Sebelumnya, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) telah memberikan peringatan terkait El Nino tahun ini. Berdasarkan laporan dari lembaga tersebut, fenomena ini diperkirakan akan berlangsung hingga bulan April 2024, atau bahkan mungkin lebih lama daripada periode sebelumnya.

WMO juga menyoroti bahwa El Nino saat ini berpotensi memberikan dampak yang luas pada wilayah tropis, dengan proyeksi setidaknya akan berlanjut hingga bulan Maret 2024 mendatang.

“Gangguan ini adalah kemungkinan besar akan menimbulkan dampak signifikan terhadap masyarakat, aktivitas ekonomi, atau ekosistem alam di beberapa wilayah.”

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain