Jakarta, Aktual.com — Para ahli kesehatan meyakini puasa pada bulan Ramadan memberi manfaat besar bagi kesehatan dan dapat menyembuhkan penyakit maag.
“Saya punya pengalaman dalam hal ini, banyak mereka yang menderita sakit maag ketika berpuasa malah membaik,” ujar ahli penyakit dalam dari Digestive Clinic Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, dr Hardianto SpPD, di Jakarta, Jumat (3/7).
Hasil penelitian dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta menyebut sekitar 70-80 persen sakit maag di masyarakat merupakan sakit maag fungsional.
Kondisi tersebut disebabkan karena ketidakteraturan makan dan kebiasaan mengonsumsi cemilan yang tidak sehat seperti makanan asam, pedas, cokelat, dan keju yang justru memperburuk sakit maag.
“Saat berpuasa, pola makan jadi lebih teratur dan gaya hidup sehat seperti merokok dikurangi,” kata dokter Hardianto.
Namun sayangnya, ada juga penderita maag yang tetap mengalami penyakit tersebut ketika puasa. Hardianto mengatakan hal tersebut disebabkan manajemen stres yang kurang baik.
“Maag kambuh bukan sekedar disebabkan keterlambatan makan, tetapi stres yang tinggi,” cetus dia.
Idealnya berpuasa dapat mengelola stres, namun terkadang kehidupan perkotaan yang sibuk membuat masyarakat sulit mengendalikan stresnya.
“Akibatnya asam lambung meningkat dan menyebabkan maag kambuh.” Sementara itu, konsultan penyakit lambung dan pencernaan RSCM, Dr Ari F Syam, mengatakan selama berpuasa penderita maag hendaknya memperhatikan asupan makanan dan minuman.
“Sebaiknya penderita maag menghindari dari makanan yang menyebabkan atau memperberat gejala sakit maag seperti yang mengandung gas dan terlalu banyak serat, antara lain sawi, kol, nangka, pisang ambon, buah yang dikeringkan, soda, kedondong,” kata Ari.
Selain itu, juga harus dihindari minuman dan makanan yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain seperti kopi, minuman beralkohol, anggur putih, sari buah sitrus maupun susu krim.
Artikel ini ditulis oleh: