“Orangtua yang menerapkan gaya makan lebih ketat, termasuk membatasi makanan anak, justru akhirnya menjadi bumerang,”jelas Castle.
Faktanya, dalam sebuah studi yang melibatkan gadis-gadis muda menemukan bahwa mereka yang memiliki ibu yang kerap membatasi makanan justru menjadikan anak-anaknya makan di kala mereka tidak lapar. Akibatnya, kebiasaan itu menjadikan anak mengalami kenaikan berat badan.
“Gaya memberi makan permisif atau ‘memanjakan’ Orangtua yang bersikap longgar terhadap apa yang dimakan anak. Orangtua agak ragu untuk mengatakan `tidak’ kepada anak-anaknya terhadap makanan di sekitarnya. Mereka hanya sedikit mengontrol terhadap makanan,” imbuh Castle.
Ia mengingatkan justru anak mengalami kesulitan dalam mengatur makanan yang tidak sehat dan anak berisiko mengalami kenaikan berat badan. Gaya memberi makan lalai atau tidak terlibat Orangtua tidak memprioritas makanan, berbelanja makan, dan ini menyebabkan rasa tidak aman bagi anak.
“Ketika seorang anak tidak yakin kapan makan akan disajikan atau tidak bisa mendapatkan cukup makanan atau jenis makanan, mereka dapat menjadi agak fokus pada makanan dan menunjukkan perilaku yang menyebabkan makan berlebihan,” terang Castle.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid