Jakarta, Aktual.com — Ahmad Suyanto terpilih menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surabaya periode 2015-2020, dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di gedung Juang 45 Surabaya, Minggu (8/11).
Ketua Umum DPW PKS Jatim Arif Hari Setiawan membacahkan SK DPP PKS menyebutkan Akhmad Suyanto didampingi oleh Wakil ketua DPD Darojatun Nugrahadi, Sekretaris Umum Cahyo SU, Bendahara Umum Aning Rahmawati dan Ketua Bidang Kaderisasi Daerah Kodar Iswanto.
Selain itu juga Ketua Dewan Syariah Daerah (DSD) Muhallimin Mahir, Sekretaris DSD M. Ali Akbar Nasution serta Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) Samsul Hadi dan Sekretaris MPD Arif Prasetyo Aji.
“Sesungguhnya kemenangan itu dekat. Kami menggugah dan mengajak konponen bangsa ini, khususnya di Surabaya untuk bergandengan tangan, bersatu padu menghadapi tantangan kehidupan, baik lokal maupun global yang akan dihadapi Surabaya,” kata Ahmad Suyanto saat memberikan sambutan usai pelantikan.
Ketua Fraksi PKS DPRD Surabaya ini mengajak para kader dan pengurus PKS untuk mengingat kembali sejarah perjuangan para pemuda, atau Arek-arek Surabaya dalam kemerdekaan RI, khususnya melawan tentara Sekutu dalam peristiwa 10 November.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Surabaya Nurwiyatno pada sambutannya mengatakan bahwa peranan parpol sangat penting dalam roda pemerintahan di Surabaya.
“Apalagi parpol yang mempunyai kursi di DPRD. Hubungan eksekutif dan legislatif harus lebih ditingkatkan. Apalagi berbicara membahas pembangunan Surabaya ke depan,” katanya.
Tentunya peran parpol, lanjut dia, adalah mengontrol anggotanya di parlemen agar lebih fokus memperjuangan kepentingan masyarakat luas. “Selama saya menjabat sebagai penjabat wali kota selama satu bulan lebih, saya kira hubungan antara pemkot dan DPRD sudah bagus,” ujarnya.
Ketua DPP PKS Wilayah Daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta Sigit Sosiantomo mengatakan pihaknya mengingatkan pesan atau nasehat dari presiden PKS bahwa PKS sampai sekarang masih partai dakwah.
“Karena partai dakwah, maka melihat referensi politik dengan kaca mata dakwah,” katanya.
Ia mengatakan politik punya dua makna yakni negatif dan positif. Untuk makna positif, lanjut dia, politik adalah memimpin, mengendalikan, mengelola dan merekayasa sesuatu untuk kemaslahatan.
“Sedangkan negatif adalah menggerogoti kemaslahatan itu sendiri. Merujuk politik yang Islami adalah yang positif,” katanya.
Politik PKS sendiri adalah bagaimana mendapatkan kekuasaan untuk membuka kebaikan dan menutup kebatilan.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby