Jakarta, aktual.com – Koordinator Koalisi Kader Partai Golkar atau KKPG Ahmad Yani Panjaitan Menduga hasil Survey Organized Crime and Corruption Reporting Project atau OCCRP yang memasukkan nama Mantan Presiden RI ke 7 RI Jokowi sebagai Pemimpin terkorup tahun 2024 adalah fitnah dan sebuah propaganda yang tanpa didasari data yang akurat serta bukti yang valid.
“Sampai detik ini belum ada satu laporan dan dakwaan yang masuk ke Penyidik KPK atau Kejagung yang melaporkan dugaan korupsi yang dilakukan oleh Presiden RI ke 7 itu, tapi mengapa OCCRP bisa membuat rilis tersebut?” Tegas Kader Golkar ini di Jakarta 1/1/2025 menanggapi Isu yang lagi viral ini.
Koordinator Koalisi 40 Ormas/Pemuda untuk Jokowi atau KOPI JOKJA ini juga Menduga bahwa Rilis OCCRP ini ada kaitan erat dengan serangan bertubi tubi saat ini ke Elit-Elit PDIP atas berbagai dugaan kasus kasus Korupsi oleh KPK dan KEJAGUNG RI.
“Saya menduga case ini hampir mirip dengan UU nomor 7/2021 ttg PPN yang awalnya dimotori oleh PDIP sehingga PPN jadi naik menjadi 12 %, tapi yang dikambing hitamkan Pemerintahan Prabowo,” lanjut Pengurus Harian DPD Golkar ini.
“Karena di Era Jokowi memimpin, Banyak case case Korupsi besar tsb diduga kuat ditunggangi dan di nikmati oleh oknum oknum PDIP yang menjadi PARPOL pengusung utama Jokowi, contoh saja atas dugaan keterlibatan Mantu Ketum PDIP inisial HH di Project BTS Bhakti Kominfo, kemudian ada Project Pipanisasi Pertamina di Blok Rokan juga atas dugaan setoran Judi Online yang melibatkan oknum oknum PDIP,” tegas Aktifis yang kerap dipanggil Ustadz ini.
“Jadi wajar jika kita menduga kuat hasil OCCRP ini adalah pesanan dari PDIP yang berupaya mendiskreditkan dan mengkambinghitamkan Mantan Presiden Jokowi demi untuk menutupi dugaan kasus kasus korupsi yang dilakukan oleh Oknum-oknum Partai Penguasa 2014-2024 tersebut,” pungkas Panjaitan.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain