Jakarta, Aktual.com – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dianggap arogan, dengan meminta partai yang berminat meminangnya minta izin dulu ke relawan pendukungnya, TemanAhok.
“Kalau misal Ahok memaksa partai politik sowan, itu menunjukkan arogansinya,” ujar Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia, Ubedilah Badrun saat dihubungi Aktual.com, akhir pekan lalu.
Pasalnya, kata Ubed, tiap parpol tentunya sudah punya sistem internal dan otoritas sendiri. Sehingga Ahok tak bisa memaksakan kehendaknya. “Memangnya yang perlu siapa?” cibir pendiri Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) ini.
Diketahui, Ahok sebelumnya mengklaim sejumlah parpol, seperti PDI-P dan Hanura sudah bersedia mendukungnya di Pilkada DKI 2017.
Merasa jumawa sudah mengantongi sekitar 500 ribu KTP dukungan, Ahok malah meminta PDI-P minta izin dulu ke relawan TemanAhok. Alasan Ahok, para relawan yang dulu sempat dibantah terkait dengannya itu sudah bersusah payah kumpulkan KTP dukungan buatnya.
Geram diperlakukan seperti itu oleh Ahok, PDI-P pun kesal. Bahkan isyarat berubah pikiran mencuat. “Bagaimana kita harus izin ke TemanAhok? Di mana logikanya kalau gitu? Orang kita partai kok,” ujar Sekretaris DPD PDIP DKI, Prasetio Edi Marsudi. (Baca: Partai Diminta Sowan, PDIP: Dimana Logika Ahok?)
Artikel ini ditulis oleh: